REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk meluncurkan aplikasi Krasmart Connect di Gedung Krakatau Steel, Jakarta, Jumat (11/12). Peluncuran aplikasi ini bagian dari transformasi digital yang dilakukan perusahaan
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, aplikasi ini menjawab kebutuhan konsumen akan kecepatan, kegesitan, dan efisiensi waktu dalam melakukan aktivitas bisnis. "Penggunaan teknologi yang dinamis mendorong perubahan positif yang mendukung kinerja perusahaan. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi digital yang diperuntukkan bagi konsumen," ujar Silmy.
Silmy menyebut, aplikasi ini merupakan inovasi digital yang dibangun untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen melalui aplikasi digital. Transformasi digital Krakatau Steel telah dimulai dengan membangun Digital Control Tower (DCT).
DCT memberikan informasi secara langsung untuk mengetahui kondisi di berbagai fungsi termasuk operasi, komersial, dan keuangan serta penjualan.
"Selain itu, produk digital yang sudah diimplementasi bagi internal dan eksternal adalah aplikasi berbasis aplikasi mobile dan berbasis laman, Sales Go, yang membantu memudahkan pengecekan aktivitas pemasaran," ungkap Silmy.
Silmy mengatakan, aplikasi Krasmart Connect juga dapat memberikan transparansi dan kendali. Aplikasi ini memiliki visibilitas atas harga dan status pesanan yang akan meningkatkan kepercayaan konsumen. Krakatau Steel akan menjadi mitra yang proaktif dan responsif ketika konsumen membutuhkannya kepastian.
Silmy menilai transparansi status pesanan melalui fitur production schedulling akan berdampak pada bisnis hilir maupun konsumen akhir. Fitur ETA (Estimated Time of Arrival) untuk pengiriman juga mempermudah konsumen dalam pengaturan logistiknya. Dengan menggunakan aplikasi Krasmart Connect, Order Management System dapat terpantau secara langsung oleh konsumen.
Silmy mengatakan Krasmart Connect membantu konsumen agar dapat memprediksi pesanan apa yang dibutuhkan di kemudian hari agar konsumen dapat lebih akurat dan efisien dalam perencanaan operasional ke depan.
"Konsumen butuh barang dengan kuantitas dan waktu tertentu, sedangkan Krakatau Steel membutuhkan perencanaan produksi dan manajemen logistik yang lebih pasti sehingga saling melengkapi yang dipermudah dengan aplikasi ini," ungkap Silmy.