REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 1.232 pada Jumat. Dengan begitu, total kasusnya kini menjadi 150.250.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, pada Jumat, pertambahan kasus positif sebanyak 1.232 kasus ini merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Kamis (10/12). Pada hari itu dilakukan pengujian 14.843 spesimen dengan hasil 1.232 positif dan 10.663 negatif.
Penambahan kasus positif harian sebanyak 1.232 kasus ini lebih tinggi dibanding penambahan Kamis (10/12) sebanyak 1.180 kasus, Selasa (8/12) 1.174 kasus, dan Jumat (4/11) 1.032 kasus. Namun, penambahan itu lebih kecil jika dibandingkan penambahan Rabu (9/12) 1.237 kasus, Senin (7/12) 1.466 kasus, Ahad (6/12) 1.331 kasus, Sabtu (5/12) 1.360 kasus, termasuk pada Sabtu (12/9) 1.140 kasus dan Sabtu (21/11) 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.
Sementara, pertambahan pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Jakarta, Jumat sebanyak 1.179 orang sehingga totalnya menjadi 135.545 (90,2 persen). Dari total kasus positif sebanyak 149.018 kasus itu, 11.803 orang masih dirawat/diisolasi, 2.902 orang meninggal dunia (1,9 persen).
Hingga tes terakhir Kamis (10/12), sudah sekitar 2.279.432 spesimen yang telah diperiksa dengan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Covid-19 di lima wilayah DKI Jakarta. Pemeriksaan melibatkan 67 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes (positivity rate) Covid-19 selama sepekan terakhir di angka 9,2 persen. Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 sebesar 8,3 persen.