REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Media Arab Saudi melaporkan negara tersebut mendeportasi sejumlah warga India non-residen (NRI) yang tinggal di negara Teluk. Alasannya, mereka memprotes daftar kontroversial yang diperkenalkan oleh pemerintah nasionalis Hindu sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi.
Terinspirasi oleh Protes Shaheen Bagh di India tahun lalu, di mana sekelompok wanita yang sebagian besar Muslim mengorganisir aksi duduk untuk menentang National Register of Citizens (NRC), sejumlah orang India yang tinggal di Jeddah menunjukkan solidaritas mereka dengan membuat poster RUU pendaftaran yang diusulkan.
Dilansir di Middle East Monitor, Sabtu (12/12), protes itu membuat NRI bermasalah. Dilaporkan mereka ditangkap karena melanggar aturan yang melarang segala jenis pertemuan dan protes, sehingga mereka dipulangkan kembali ke India.
Negara-negara Teluk tidak memiliki toleransi terhadap segala jenis protes, demonstrasi, atau pertemuan. Tetapi para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya masih muda tidak mengetahui aturan dasar ini. Banyak juga yang mendapat masalah karena menggunggah dukungan di media sosial.
Ketika pemerintah Modi memperkenalkan NRC, hal itu memicu kemarahan. Banyak yang mengatakan langkah itu merupakan upaya pemerintah nasionalis Hindu untuk mengubah wajah India.
Di antara langkah-langkah menghasut yang diambil oleh Modi setelah terpilih kembali pada Mei 2019 adalah dorongan terhadap undang-undang baru, RUU Amandemen Kewarganegaraan (CAB). Langkah kontroversial ini, menurut para kritikus mengancam menurunkan status 200 juta warga Muslim negara itu, memicu protes di seluruh negeri.
Di wilayah Assam di India, hampir dua juta orang dikeluarkan dari Daftar Warga Nasional (NRC) negara bagian itu. Kira-kira pada waktu yang sama, pada Oktober 2019, Arab Saudi dan India memperpanjang kerja sama mereka terutama di bidang keamanan setelah disepakati Dewan Kemitraan Strategis baru saat kunjungan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman ke New Delhi.