Sabtu 12 Dec 2020 12:00 WIB

AL Siap Jaga Perairan Inggris Jika Brexit tanpa Kesepakatan

Inggris tampaknya harus meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Inggris tampaknya harus meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Ilustrasi.
Foto: AP/John Sibley/Pool Reuters
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Inggris tampaknya harus meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Inggris tampaknya harus meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Karena itu, empat kapal Angkatan Laut (AL) Inggris sudah siap melindungi perairan Britania mulai 1 Januari mendatang.

"(Kementerian Pertahanan) melakukan persiapan dan perencanaan untuk memastikan pertahanan siap dengan berbagai skenario pada akhir masa transisi," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris, Jumat (11/12).

Baca Juga

"Persiapan ini antaranya lain paket 14 ribu personel siaga untuk memastikan kami siap membantu departemen pemerintah dan pihak berwenang lainnya selama musim dingin, termasuk saat transisi Uni Eropa, Covid-19, dan potensi cuaca buruk," tambah juru bicara tersebut dalam pernyataannya.

Kapal Angkatan Laut Inggris sepanjang 80 meter memiliki kekuatan untuk menghentikan, memeriksa, dan menyita kapal-kapal nelayan Uni Eropa yang beroperasi di zona ekonomi eksklusif (EEZ) Inggris, perairan seluas 320 kilometer dari pinggir pantai Inggris.

Surat kabar the Guardian melaporkan Inggris sudah mengerahkan dua kapal di perairan tersebut. Sementara dua kapal lainnya bersiaga apabila ada kapal nelayan Uni Eropa masuk ke EEZ mereka.  

Pada Januari mendatang Inggris resmi keluar dari Uni Eropa usai masa transisi berakhir pada 31 Desember. Ada kekhawatiran bila pemerintah Johnson kembali gagal membuat kesepakatan maka akan terjadi bentrokan antara kapal nelayan Inggris dengan kapal nelayan asing.

Masa berlaku peraturan masa transisi yang membolehkan kapal-kapal nelayan Uni Eropa beroperasi di perairan Inggris akan habis pada akhir tahun ini. Pada Kamis (10/12) lalu Menteri Prancis mengatakan negaranya akan membayar kompensasi pada nelayan mereka.

Demi menghindari bentrokan antara kapal nelayan Inggris dan Prancis di masa yang akan datang, Prancis juga berjanji akan mengambil langkah lain jika Brexit berlangsung tanpa kesepakatan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement