REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat kesehatan Abu Dhabi telah mengeluarkan pedoman kesehatan dan keselamatan baru kepada masyarakat untuk menyambut libur musim dingin. Pejabat Abu Dhabi memperingatkan orang-orang yang melakukan perjalanan keluar ruangan agar menghindari kontak termasuk dengan hewan di masa pandemi yang masih berlangsung di musim dingin ini.
Musim dingin Uni Emirat Arab yang lebih sejuk membuat penduduk dan turis sering menggunakan hari raya Natal untuk menjelajahi alam bebas, termasuk berkemah dan hiking di gurun. Kegiatan tersebut legal di bawah peraturan virus corona UEA saat ini, tetapi dengan terjadinya peningkatan kasus setiap hari, Pusat Kesehatan Umum Abu Dhabi mengeluarkan serangkaian tindakan pencegahan untuk diikuti melalui Twitter pada Jumat lalu.
"Pejalan kaki dan berkemah harus menghindari kontak dengan hewan ternak atau liar, baik hidup atau mati, dan permukaan apa pun yang disentuh oleh hewan ini," pihak berwenang memperingatkan dilansir dari Alarabiya, Sabtu (12/12).
Begitu pula dengan daging mentah dan produk hewani lainnya, untuk dihindari dan tidak dimakan selama liburan di musim dingin di luar ruangan.
Siapa pun yang melakukan perjalanan luar ruangan juga harus tetap menjaga jarak sosial sejauh 2 meter dan menghindari pelukan dan berjabat tangan. Masker wajah harus dipakai setiap saat, dan pertemuan besar harus dihindari, kecuali pertemuan keluarga.
"Jika salah satu anggota kelompok mengalami batuk atau demam, mereka harus segera mencari bantuan medis," kata pihak berwenang. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari kontak dengan siapapun yang menderita demam atau batuk dan untuk rutin mencuci tangan menggunakan alat sterilisasi dan sabun serta air.
Abu Dhabi menutup tempat wisata, masjid, sekolah, dan fasilitas lainnya sejak Maret 2020 untuk memerangi penyebaran virus. Sebagian besar pembatasan ini telah dikurangi dengan dibukanya kembali sekolah dan masjid.
Pada Rabu, otoritas kesehatan mengumumkan bahwa semua pembatasan yang tersisa pada kegiatan ekonomi, pariwisata, budaya dan hiburan akan dicabut dalam dua minggu. Saat ini jumlah kasus covid-19 di UEA adalah 19.559 kasus aktif dengan angka kematian akibat virus sebanyak 607 kematian.
Pekan lalu, UEA juga telah menyetujui vaksin Sinopharm buatan China yang diklaim aman digunakan. Vaksin tersebut diberikan persetujuan darurat untuk pekerja garis depan pada bulan September, setelah uji coba Tahap III yang berhasil di Abu Dhabi.