REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib Rizieq Shihab dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat. HRS pun mendatangi Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12) dengan kemauan sendiri.
Kabar HRS yang dijadikan tersangka hingga datang ke Polda Metro Jaya menyedot perhatian pembaca Republika.co.id, Sabtu, 12 Desember 2020. Selain kabar HRS ada juga berita terkait Denny Siregar yang hingga kini kasusnya belum menemui titik terang.
Kabar lain yang menyita perhatian pembaca adalah dirawatnya Ustaz Yusuf Mansur di RSPAD setelah dinyatakan positif Covid-19. Berikut top 5 news di Republika.co.id, Sabtu (12/12):
1. 'Denny Siregar Diminta Hentikan Pernyataan Kontroversialnya'
TASIKMALAYA -- Pelapor Denny Siregar, Ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani meminta, yang bersangkutan untuk menghentikan pernyataan-pernyataannya yang menyebabkan kontroversi. Dia mengatakan, kehidupan ini hanya sementara dan Allah SWT bisa mengambil nyawa kita kapan pun Dia berkehendak.
Ahmad yang juga merupakan pimpinan Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi, Kota Tasikmalaya meminta, Denny untuk lebih banyak berdialog jika ingin mengetahui kebenaran sebuah masalah. Dirinya mempersilahkan, Denny untuk mengunjungi santri atau pondoknya jika ingin berdiskusi.
"Kalau dia seorang Muslim, janganlah, berhentilah. Dia tidak tahu kapan dipanggil Allah walaupun saya nggak tahu agama dia apa sih. Kalau masalah dengan santri sudah pernah saya sampaikan, ngobrol bareng, lihat kegiatan di sini, jadi setiap apa yang dia lihat mau kasus apapun itu lebih baik ketemu langsung sama yang bersangkutan," jelas Ahmad Ruslan, Jumat (11/12).
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Fenomena HRS, Mahfud MD Setuju dengan Pendapat Jusuf Kalla
JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD setuju dengan anggapan eks wakil presiden (wapres) Jusuf Kalla tentang adanya kekosongan kepemimpinan formal di negeri ini. Hal itulah yang membuat nama Habib Rizieq Shihab (HRS) berkibar dan menjadi idola baru masyarakat yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan.
"Itu sebelum Pak Jusuf Kalla mengatakan itu, dua tahun lalu saya sudah katakan. Sebenarnya ini orang banyak marah karena ketidakadilan, dan orang sedang mencari figur pemimpim yang berani menyatakan, melakukan mendobrak kebatilan, dan itu kemudian diawakili oleh Habib Rizieq," ucap Mahfud di akun Youtube Berita Satu berjudul 'Mahfud Tanggapi JK & Revolusi Rizieq', dikutip Republika, Sabtu (12/12).
Menurut Mahfud, keberadaan Front Pembela Islam (FPI) mengisi kekosongan ruang mereka yang berjuang menegakkan kebenaran. Karena itu, ia sependapat dengan Jusuf Kalla yang mampu menyerap aspirasi masyarakat semua pihak.
"Yang lain hanya amar ma'ruf, menasihati-menasihati. Sehingga, ini betul Pak Jusuf Kalla, saya kira masih bisa dijejak digitalnya, saya sudah mengatakan itu dulu," ucap mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.