Ahad 13 Dec 2020 10:27 WIB

Menelusuri Penyebab Munculnya Tagar Boikot JNE di Twitter

Ucapan HUT ke-30 JNE dari UAS dan Haikal Hasan membuat warganet ingin memboikot.

Rep: Idealisa Masyrafina/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Jasa kurir JNE menembus pelosok desa.
Foto: A Syalabi Ichsan
Jasa kurir JNE menembus pelosok desa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan jasa ekspedisi JNE, terancam diboikot oleh warganet (netizen). Republika menelusuri penyebabnya munculnya tagar boikot JNE di Twitter. Ternyata ada cicitan (tweet) dari akun @JNE_ID, yang mengundang kemarahan sebagaian warganet, yang jika ditelusuri berafiliasi dengan kelompok tertentu. Bahkan, muncul kata-kata rasis dengan melabeli JNE sebagai kadal gurun.

Pertama cicitan pada 27 November 2020 yang mengunggah status testimoni. "Alhamdulillah di hari Jumat berkah ini JNE mendapat ucapan ulang tahun dan doa tulus dari Ustadz Abdul Somad. Insya Allah harapan untuk JNE, bisa menjadi harapan bagi kita semua. Selamat shalat Jumat!"

Di sini, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengucapkan hari ulang tahun (HUT) ke-30 untuk JNE. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya ucapkan selamat ulang tahun JNE yang ke-30 tahun, semoga terus berkarya untuk anak bangsa dalam urusan napas untuk negeri dan menjadi amal soleh. Berkah selalu buat JNE. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata UAS.

Video ucapan USA sudah ditonton hingga 191.100 kali hingga Ahad (13/12) pukul 10.25 WIB. Di sini, ada komentar yang bernada menyerang, dan sebagian komentar warganet menunjukkan kekecewaan, hingga tak mau lagi menggunakan jasa JNE. Meski begitu, tidak sedikit warganet yang membuat testimoni, yang mendukung JNE.

Pemicu kedua, karena karyawan JNE mengikuti pengajian dengan mendatangkan tamu Ustaz Haikal Hassan Baras. Pengajian karyawan JNE dengan tamu Haikal disambut antusias oleh karyawan dengan berfoto bersama.

Gara-gara itu, tidak sedikit akun Twitter yang tiba-tiba menyerang JNE, dan menganca, siap memboikotnya. Di Facebook, Kiai Ishomuddin malah mengajak warga NU untuk memboikot JNE.

Padahal, dalam rangkaian perayaan HUT ke-30 JNE, juga ada ucapan dari Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, Syekh Ali Jaber, penyanyi Rossa, hingga motivator Ary Ginanjar Agustian.

Head of Media Relations JNE, Hendrianida Primanti, menjelaskan, JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral merangkul semua golongan dan tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, dan pandangan politik.

Dia menjelaskan, video yang diunggah di media sosial JNE adalah dalam rangka ucapan selamat ulang tahun yang ke 30 tahun. JNE didirikan 30 tahun silam lalu oleh H Soeprapto Soeparno. "Besar harapan kami penjelasan ini menjadi informasi bermanfaat agar tidak terjadi kesalahpahaman atas hal yang terjadi tersebut," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement