Ahad 13 Dec 2020 17:44 WIB

Sebanyak 39 Kelurahan di Kota Yogyakarta Masuk Zona Oranye

Kota Yogyakarta masih belum tergolong dalam zona merah Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Kawasan Tugu Pal Putih tanpa jaringan kabel di Yogyakarta, Ahad (13/12). Proyek revitalisasi Tugu Pal Putih memasuki proses penyelesaian. Pemindahan kabel-kabel ke dalam tanah yang membuat berbeda dari yang terdahulu. Revitalisasi ini ditargetkan selesai pada pekan ini.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Kawasan Tugu Pal Putih tanpa jaringan kabel di Yogyakarta, Ahad (13/12). Proyek revitalisasi Tugu Pal Putih memasuki proses penyelesaian. Pemindahan kabel-kabel ke dalam tanah yang membuat berbeda dari yang terdahulu. Revitalisasi ini ditargetkan selesai pada pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut, 39 kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta masuk dalam kategori zona oranye Covid-19 atau daerah dengan risiko sedang. Sementara, enam kelurahan lainnya masuk dalam kategori zona kuning atau risiko rendah.

"Enam kelurahan yang masuk zona kuning ada Kelurahan Tegalrejo, Gedongkiwo, Suryodiningratan, Prawirodirjan, Tahunan, Semaki," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Ahad (13/12).

Baca Juga

Heroe mengatakan, secara keseluruhan Kota Yogyakarta digolongkan sebagai zona oranye Covid-19. Walaupun kenaikan kasus baru Covid-19 masih terus melonjak, Kota Yogyakarta masih belum tergolong dalam zona merah.

"Seluruh kecamatan (14 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta) statusnya oranye," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.

Ia menuturkan, ketersediaan ruangan isolasi penanganan Covid-19 masih mencukupi di Kota Yogyakarta. Baik di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 maupun di shelter yang sudah disiapkan.

Kapasitas kamar isolasi Covid-19 di rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus critical masih tersisa sebanyak 53 persen. Sedangkan, kamar isolasi untuk penanganan kasus non critical di rumah sakit rujukan masih tersisa 73 persen.

Selain itu, kamar isolasi di Shelter Tegalrejo yang khusus menangani pasien yang tidak bergejala (OTG) masih tersisa sebanyak 29 persen. Shelter OTG ini dapat menampung sebanyak 84 OTG.

"Masih ada cadangan 68 kamar yang siap sewaktu-waktu (jika) diperlukan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement