REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- WarnerMedia menyatakan telah menyelesaikan investigasi terhadap film "Justice League". Hal itu menyusul klaim dari aktor Ray Fisher terhadap pembuat film, Joss Whedon. Raksasa hiburan itu merilis pernyataan pada hari Jumat (11/12) yang mencatat bahwa penyelidikan sudah selesai.
"Penyelidikan WarnerMedia terhadap film Justice League telah selesai dan tindakan perbaikan telah diambil," kata perusahaan itu melalui The Hollywood Reporter, dikutip dari Foxnews, Ahad (13/12).
Meski begitu, pernyataan itu tidak menjelaskan lebih lanjut tentang tindakan perbaikan yang dimaksud. Pada bulan Juli lalu, Fisher, yang membintangi film superhero itu bahwa menyebut perlakuan Joss Whedon terhadap pemeran dan anggota kru kasar, tidak profesional, dan sama sekali tidak dapat diterima.
Whedon, 56 tahun, mengambil alih tugas mengarahkan film tahun 2017 itu setelah Zack Synder harus mundur setelah putrinya meninggal dunia. Whedon mengawasi pengambilan ulang ekstensif tentang "Justice League" tetapi dalam screenplay writing, bukan penyutradaraan. Dia juga mengawasi pengeditan dan efek visual untuk film tersebut.
Fisher mengumumkan bahwa dia mendapat pernyataan dari WarnerMedia tentang penyelidikan tersebut, dan membagikannya di Twitter. Menurut Fisher, perusahaan tersebut mengatakan kepadanya, "WarnerMedia menghargai Anda yang memiliki keberanian untuk maju dan membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil bagi karyawan dan mitranya".
Fisher mengatakan, perusahaan juga memberi tahu dia bahwa masih ada percakapan yang perlu dilakukan dan resolusi yang perlu ditemukan ke depan. Fisher menyebutkan bahwa perusahaan membahas "tindakan perbaikan" dalam komunikasinya.
Dia mencatat ada beberapa hal yang telah mereka lihat, dan beberapa yang masih akan datang. Fisher mengakhiri rangkaian tweetnya pada Jumat malam dengan berterima kasih kepada semua yang telah mendukungnya.