Seorang pelukis sekaligus penjual lukisan, Dede Amyang menungu pembeli sambil melukis di Jalan Braga, Kota Bandung, Ahad (13/12). Saat pandemi penjualan lukisan mengalami penurunan, hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya pengunjung dari luar kota khususnya Jakarta. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Seorang pelukis sekaligus penjual lukisan, Dede Amyang menungu pembeli sambil melukis di Jalan Braga, Kota Bandung, Ahad (13/12). Saat pandemi penjualan lukisan mengalami penurunan, hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya pengunjung dari luar kota khususnya Jakarta. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Seorang pelukis sekaligus penjual lukisan, Dede Amyang menungu pembeli sambil melukis di Jalan Braga, Kota Bandung, Ahad (13/12). Saat pandemi penjualan lukisan mengalami penurunan, hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya pengunjung dari luar kota khususnya Jakarta. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Seorang pelukis sekaligus penjual lukisan, Dede Amyang menungu pembeli sambil melukis di Jalan Braga, Kota Bandung, Ahad (13/12). Saat pandemi penjualan lukisan mengalami penurunan, hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya pengunjung dari luar kota khususnya Jakarta. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Seorang pelukis sekaligus penjual lukisan, Dede Amyang menungu pembeli sambil melukis di Jalan Braga, Kota Bandung, Ahad (13/12). Saat pandemi penjualan lukisan mengalami penurunan, hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya pengunjung dari luar kota khususnya Jakarta. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama masa Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) umum dan proporsional diberlakukan di Kota Bandung, beberapa lokasi wisata di Kota Bandung dibatasi. Termasuk kawasan Braga yang menjadi landmark kota kembang ini.
Hal ini berimbas pada omset penjualan lukisan di jalan Braga ini. Pada masa pandemi penjualan lukisan khas seniman Jelekong ini mengalami penurunan. hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya pengunjung dari luar kota khususnya Jakarta.
sumber : Republika
Advertisement