REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia U-16 Bima Sakti menyoroti masih lemahnya komunikasi antarpemain dalam skuatnya saat berlaga di lapangan. Dia mengatakan, kekurangan itu terlihat jelas saat timnas U-16 menjalani pertandingan internal di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (12/12).
Menurut pria bernama lengkap Bima Sakti Tukiman tersebut, suara pemainnya dalam berkoordinasi sering kali tidak terdengar meski laga digelar di tengah kosongnya stadion dari penonton.
"Komunikasi harus lebih dijaga. Ada sejumlah pemain yang suaranya masih tidak terdengar, sehingga ada saja pemain yang kehilangan bola," ujar dia dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Ahad (13/12).
Juru taktik timnas Indonesia di Piala AFF 2018 tersebut menegaskan, komunikasi di lapangan sangat penting agar para pemain dapat terorganisasi dengan baik. Bima pun berjanji akan mengevaluasi soal komunikasi itu, bersama kekurangan-kekurangan lain seperti transisi, lini serang, dan pertahanan.
"Inilah gunanya kami mengadakan pertandingan internal di TC. Sejauh ini telihat para pemain sudah menyerap ilmu yang diberikan oleh tim pelatih. Saya rasa, kami masih harus bekerja lebih keras lagi di sisa TC Yogyakarta. Kami mesti memperbaiki komunikasi, transisi dan lainnya," tutur Bima.
Adapun dalam laga internal pada Sabtu (12/12), ke-26 pemain timnas U-16 dibagi ke dalam dua tim yaitu tim Merah dan Putih. Pertandingan tersebut dimenangi tim Putih dengan skor 1-0 berkat gol tunggal Aditiya Daffa Al Haqi.
Sebanyak 26 pemain mengikuti TC timnas U-16 di Sleman, Yogyakarta, yang berlangsung pada 6-23 Desember 2020. TC itu menjadi persiapan menuju Piala Asia U-16 yang berlangsung pada tahun 2021 di Bahrain. Pada turnamen tersebut, Indonesia yang menjadi satu-satunya perwakilan ASEAN berada di Grup D bersama Jepang, Arab Saudi, dan China.