REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sembilan warga Kabupaten Lebak, Banten, mengalami luka-luka akibat jembatan gantung yang diperbaiki putus. Akibatnya, korban jatuh ke sungai. "Beruntung, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Ahad (13/12).
Peristiwa itu terjadi pukul 14.00 WIB, saat warga tengah memperbaiki jembatan gantung yang menghubungkan antardesa rusak akibat diterjang banjir Ahad (6/12) lalu. Masyarakat di sana menggantungkan mata pencaharian dari pertanian dan perkebunan, sehingga jembatan gantung yang berada di Desa Parungkujang, Kecamatan Cileles cukup vital untuk menghidupkan roda perekonomian masyarakat setempat.
Karena itu, warga memperbaiki jembatan gantung sepanjang 70 meter dengan lebar satu meter yang dilakukan secara bergotong royong. Namun, tiba-tiba kondisi jembatan tersebut putus dan warga jatuh ke aliran Sungai Ciujung. "Semua korban telah dievakuasi dan dilakukan pengobatan di Puskesmas dengan kondisi luka-luka ringan," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Desa Parungkujang, Kabupaten Lebak mengatakan bahwa kondisi jembatan gantung yang menghubungkan antardesa sangat vital karena bisa mempersingkat lintasan menuju Rangkasbitung. "Kami berharap jembatan gantung itu segera dibangun kembali, terlebih awal tahun 2021 anak-anak sekolah diberlakukan pembelajaran tatap muka," kata Herman, warga setempat.