REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Brasil mengumumkan rencana vaksinasi COVID-19 secara nasional. Untuk tahap pertama, Brasil berencana melakukan vaksinasi terhadap 51 juta warga, atau seperempat dari total populasi.
Melansir reuters, Ahad (13/12), Kementerian Kesehatan Brasil melalui dokumen yang diserahkan ke Mahkamah Agung, mengatakan, 108 juta dosis vaksin akan tersedia untuk kelompok prioritas atau mereka yang rentan tertular, di antaranya tenaga kesehatan, orang lanjut usia, dan masyarakat adat. Mahkamah Agung memberi pemerintah tenggat waktu untuk menyusun rencana vaksinasi nasional.
Pemerintah sebelumnya menargetkan 70 persen penduduk Brazil, atau sekitar 148 juta dari total 212 juta jiwa, akan divaksinasi demi mencegah penularan COVID-19. Namun, rencana yang diumumkan akhir pekan ini hanya dapat memenuhi sepertiga dari keseluruhan target.
Dokumen berisi rencana vaksinasi itu juga tidak menyebutkan tanggal pasti pemberian anti virus ke masyarakat dan berbagai informasi lainnya mengenai penyaluran dan persediaan vaksin. Namun, pemerintah, lewat dokumen itu, menyebut tiap warga Brazil akan menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Brasil masih menempati urutan kedua untuk negara yang paling parah terdampak COVID-19 setelah Amerika Serikat. Setidaknya, 180.000 warga di Brazil tewas akibat penyakit menular tersebut.
Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, sebelumnya berjanji akan memvaksinasi seluruh warga Brasil tahun depan. Pemerintah Brasil di bawah kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro telah mendapat tekanan dari para kepala negara bagian dan wali kota karena otoritas pusat dinilai gagal mengamankan persediaan vaksin untuk imunisasi massal.
Disamping Sinovac, AstraZeneca , Pfizer Inc, dan Janssen anak perusahaan Johnson & Johnson, juga menggelar uji coba tahap akhir vaksin COVID-19 di Brasil. Pemerintah Brasil berencana mengalokasikan 20 miliar reais (sekitar Rp 56,3 triliun) dari anggarannya untuk membeli vaksin COVID-19.
Hasil jajak pendapat yang diterbitkan oleh Datafolha juga menunjukkan adanya kenaikan jumlah warga Brasil yang enggan divaksinasi. Sebagian besar responden mengatakan mereka tidak akan memakai vaksin COVID-19 buatan China. Beberapa pihak meyakini sikap itu dipengaruhi oleh pernyataan Bolsonaro yang meragukan vaksin COVID-19 buatan perusahaan China.