Senin 14 Dec 2020 12:34 WIB

Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen akan Kembali Digalakkan

Sampah dan timbunan sedimen masih menjadi penyebab utama dari banjir.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Malang, Sutiaji beserta jajarannya meninjau gorong-gorong di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, Senin (14/12).
Foto: istimewa
Wali Kota Malang, Sutiaji beserta jajarannya meninjau gorong-gorong di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, Senin (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Wali Kota Malang, Sutiaji mengintruksikan agar Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) kembali digalakkan setiap Jumat. Program ini bertujuan agar gorong-gorong di Kota Malang bersih sehingga air dapat berjalan lebih lancar. 

Sutiaji mengaku sengaja meninjau gorong-gorong di kawasan Jalan Soekarno Hatta. Pasalnya, lokasi tersebut sempat diterjang genangan air pada Sabtu (12/12). "Sebetulnya hari sabtu saya sudah menuju kemari dari kawasan Pahlawan Trip, namun karena kemacetan yang luar biasa, saya tidak bisa masuk ke kawasan ini," kata Sutiaji saat meninjau kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, Senin (14/12).

Berdasarkan peninjauannya, Sutiaji berpendapat, sampah dan timbunan sedimen masih menjadi penyebab utama dari banjir. Padahal, ia mengklaim, Pemkot Malang sudah melakukan pembersihan gorong-gorong secara rutin dua minggu sekali. Rutinitas tersebut acap menghasilkan timbunan sampah yang sangat banyak. 

Menurut Sutiaji, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan harus terus ditingkatkan. Sutiaji berharap seluruh masyarakat di Kota Malang untuk selalu menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat. Dengan membuang sampah pada tempatnya, banjir tidak akan terjadi dan lalu lintas lancar.

"Karena kemacetan juga menjadi salah satu media penyebaran virus Covid-19; saat macet, kita membuka kaca mobil dengan situasi yang berdempetan maka akan menjadi peluang untuk virus menyebar," jelasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah meluncurkan Gerakan Angkut Sampah dan Sedimen (GASS), Jumat (27/12/2019). Gerakan ini ditunjukkan untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih di masyarakat.

Di peluncuran pertama, Pemkot Malang melibatkan sejumlah Aparat Sipil Negara (ASN) dari berbagai instansi. Mereka melakukan pembersihan sampah dan sedimen di beberapa titik fokus sementara. Selebihnya, ASN dan tokoh masyarakat lainnya diharapkan dapat terlibat dalam kegiatan serupa di setiap Jumat.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement