REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar membuka peluang kepada swasta untuk menjadi off-taker (pembeli) produk-produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Cara ini untuk menggenjot pemasaran produk BUMNDes.
"Saya harap bupati dapat memberikan pendampingan digitalisasi (BUMDes). Nanti Kementerian (Kemendes PDTT) akan usahakan cari off taker dari dalam maupun luar negeri," kata Mendes Halim yang akrab disapa Gus Menteri melalui keterangan pers di Jakarta, Senin (14/12).
Dalam kunjungan sebelumnya ke Galeri BUMDes Sipatuo Kopi Kurrak Mandar di Desa Kurrak, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Ahad (13/12), Gus Menteri mengapresiasi BUMDes Desa Kurrak karena meletakkan galeri mereka di lokasi yang sangat strategis.
Menurut dia, hal itu akan mempermudah proses pemasaran ragam produk olahan berbahan utama kopi yang mereka hasilkan.
Meski demikian, ia meminta BUMDes tersebut mulai memasarkan produk-produk unggulannya melalui platform-platform digital. "Karena di masa pandemi ini yang dibutuhkan adalah bagaimana mempercepat transformasi informasi tentang berbagai potensi desa," ujarnya.
Dalam tinjauan tersebut, Gus Menteri menyempatkan diri berdiskusi bersama sejumlah pengurus BUMDes terkait pengembangan dan pemasaran produk unggulannya. Ia juga mencicipi kopi khas daerah yang dipasarkan di Galeri BUMDes tersebut.
Sebelum meninjau Galeri BUMDes tersebut, Gus Menteri berkunjung ke Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman), Kabupaten Polewali Mandar. Di Unasman ia berdialog dengan ratusan mahasiswa dengan menjadi pembicara pada kuliah umum terkait pembangunan desa.