REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrikan mobil Jerman Volkswagen mengembangkan inovasi untuk mobil listrik. Volkswagen menghadirkan DC wallbox, yakni sebuah perangkat pengisi daya baterai mobil listrik yang bisa ditempel di tembok rumah.
Saat ini Volkswagen sedang memasang kotak tersebut di beberapa lokasi sebagai percontohan sebelum kemudian akan memproduksi secara massal. Kotak itu dikembangkan untuk bisa mengisi daya baterai hingga kapasitas 22 kW.
"Struktur pengisian daya yang ekstensif dan berdasarkan kebutuhan adalah kunci keberhasilan kendaraan listrik. Itulah sebabnya kami mengerjakan berbagai pendekatan yang memungkinkan pengisian daya yang berorientasi pelanggan, cerdas, dan fleksibel," kata Kepala Divisi Pengembangan Teknis dan Mobilitas Listrik Volkswagen Mark Moller, dalam pernyataan resmi Volkswagen, dikutip Senin (14/12).
"Seperti stasiun pengisian cepat fleksibel kami dan prototipe visioner dari robot pengisian daya seluler, kotak dinding DC adalah salah satu inovasi masa depan dari rangkaian pengisian daya DC untuk kendaraan listrik," tambah Moller.
Dengan wallbox baru, kendaraan listrik dapat diisi arus searah (DC) hingga 22 kW. Arus ini kira-kira dua kali lipat kecepatan wallbox biasa yang bekerja dengan arus bolak-balik (AC).
Dalam teknologi pengisian berbasis arus searah, listrik mengalir langsung ke baterai traksi timbal. Asalkan kendaraan listrik tersebut dilengkapi port pengisian gabungan sistem pengisian (CCS). Tidak seperti sistem yang didasarkan pada arus bolak-balik, kendaraan listrik diisi daya secara independen dari pengisi daya terintegrasi yang membatasi kapasitas pengisian.
Sebagai detail inovatif wallbox DC sudah disiapkan untuk pengisian dua arah. Di masa mendatang, kendaraan listrik yang memiliki fungsi ini dapat, misalnya, berfungsi sebagai unit penyimpan daya untuk rumah pribadi atau sebagai penyangga jaringan listrik. Untuk mengumpulkan pengalaman dengan produk baru, Volkswagen Group Components telah memulai fase uji coba di lokasi pabriknya sendiri di Wolfsburg,
Ikuti Whatsapp Channel Republika