REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia melanggar gencatan senjata di Nagorno-Karabakh pada pekan lalu. Empat personel Azerbaijan tewas dalam serangan tersebut.
Menurut Kementerian Pertahanan dan Keamanan Negara Azerbaijan, sejumlah pasukan Armenia masih berada di sekitar hutan Provinsi Hocavend, walaupun kedua belah pihak sudah sepakat.
Dalam siaran pers dilansir dari Hurriyet Daily, Senin (14/12), Baku mengaku sudah memenuhi semua persyaratan untuk penarikan pasukan bersenjata. Pasukan penjaga perdamaian Rusia yang memantau gencatan senjata juga sudah meminta mereka pergi menggunakan pengeras suara.
Azerbaijan menambahkan pasukan Armenia tidak pergi dari posisi mereka. Justru menyerang pasukan dan warga sipil Azerbaijan.
Dalam pernyataan tersebut Kementerian Pertahanan dan Keamanan Negara Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia menyerang pasukan Azerbaijan di Desa Sur, Khojavend. Membunuh tiga orang tentara dan melukai tiga orang warga sipil.
Dalam pernyataan terpisah disebutkan pada 8 Desember lalu sebuah serangan di dekat Kota Hadrut menewaskan satu tewas dan melukai satu warga sipil. Pernyataan itu mengatakan Badan Keamanan Negara Azerbaijan sudah menggelar operasi anti-teroris di wilayah tersebut.