REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman membeberkan kondisi Habib Rizieq Shihab (HRS) di Rutan Polda Metro Jaya. HRS ditahan sebagai tersangka penghasutan timbulnya kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
"Beliau tetap gembira, tersenyum bercanda dan beliau menyampaikan pesan bahwa jangan berhenti berjuang, dan tidak boleh melupakan kasus pembantaian enam syuhada harus terus dibongkar sampai ke akar-akarnya," kata Munarman saat mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin (14/12).
HRS menitip pesan pada Munarman agar keenam laskar FPI yang tewas tidak menerima kekerasan spiral. Spiral kekerasan adalah kekerasan yang berulang dan berlanjut terus menerus usai korban dibunuh. HRS khawatir keenam laskar pengawalnya mengalami fitnah.
"Apa itu kekerasan verbal mereka dituduh difitnah bawa senjata, menyerang difitnah sebagai pelaku. Itu kekerasan verbal lalu kemudian yang paling gawat adalah mereka ini korban kekerasan struktural. Artinya berlanjut rekayasa kasus terhadap mereka, membuat mereka menjadi tertuduh dan pelaku jadi bukan korban, ini kekerasan struktural," ujar Munarman.
Munarman mengakui ada rasa khawatir bahwa kasus tewasnya keenam laskar FPI malah mengambang. "Di mana kasusnya direkayasa sedemikian rupa, seolah-olah sekali lagi mereka ini adalah pelaku bukan sebagai korban. Ini sudah terbukti kekerasan struktural," ucap Munarman.
Diketahui, Tim gabungan dari Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya (PMJ) telah menggelar rekonstruksi di 4 titik wilayah Karawang, Jawa Barat dalam kasus ini dengan dipantau Kompolnas. Polri mengklaim rekonstruksi ini membuktikan transparansi bahwa keenam laskar FPI terpaksa ditembak setelah disebut melakukan upaya perlawanan.