REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Parma Calcio nyaris mempermalukan AC Milan pada giornata ke-11 Serie A Italia. Kedua tim bermain imbang 2-2 di Stadion San Siro, Senin (14/12) dini hari WIB.
Kubu tamu unggul 2-1 hingga waktu normal berakhir. Pada injury time, Rossoneri menyamakan kedudukan.
Pelatih Parma, Fabio Liverani, merasa pasukannya mendapat pelajaran penting dari situasi seperti ini. Ada sedikit penyesalan ketika kemenangan di depan mata, sirna begitu saja.
Namun jika dilihat secara keseluruhan, Liverani mengakui Milan layak mendapat poin. Peluang skuat merah-hitam bahkan ada yang mengenai tiang gawang Gialoblu hingga empat kali.
"Kami mempunyai pertahahan yang kuat. Kami memiliki keunggulan jumlah pemain di kotak penalti kami. Tapi kami membiarkan mereka melepaskan dua tembakan (berbuah gol)," ujar Liverani kepada Sky dikutip dari Football Italia.
Menurut sang arsitek tim, seharusnya jugador Ducali lebih kuat dalam meladeni tekanan Milan. Namun semua sudah terjadi.
Ada kurang lebihnya. Liverani merasa Parma sedang berproses menuju ke habitat asli klub tersebut. "Tidak mungkin sempurna di awal proyek ini. Kami sedang mengerjakannya dan meningkatkannya," ujar allenatore 44 tahun itu.
Bagaimana pun, Liverani bangga dengan perjuangan anak asuhnya. Ia menyinggung rekor tak terkalahkan Rossoneri sejak Maret 2019 pada ajang Serie A.
Fakta demikian menunjukkan kualitas berkelas tuan rumah. Namun Parma mampu membuat sang pemuncak klasemen kewalahan.