REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk telah melunasi pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 senilai Rp 619,96 miliar. Adapun nilai efek bersifat utang yang dilunasi berupa Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 memiliki tingkat bunga tetap seri C senilai Rp 609 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (14/12) Direktur Hartati mengatakan laporan mengenai pembayaran efek bersifat utang kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Memenuhi kewajiban emiten sebagaimana tercantum dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III tahun 2017 dengan tingkat bunga tetap.
Adapun jumlah pelunasan ditandai dengan pelunasan obligasi sebesar Rp 609 miliar dan bunga gross obligasi sebesar Rp 10,96 miliar. Sumber pendanaan yang digunakan yakni dana internal.
"Sehubungan dengan telah dilakukannya pelunasan obligasi oleh emiten kepada pemegang obligasi, maka seluruh kewajiban pokok Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III Tahun 2017 dengan tingkat bunga tetap telah dilunasi oleh perusahaan,” sebutnya.
Dari sisi kinerja per September 2020, Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhan laba operasional sebelum beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 17 persen menjadi Rp 3,96 triliun. Adapun pertumbuhan ini didukung oleh pendapatan operasional yang tumbuh 10 persen sedangkan biaya operasional naik satu persen.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi perusahaan, perolehan laba bersih tahun berjalan pada kuartal tiga 2020 senilai Rp 1,95 triliun (konsolidasi) atau turun 12,3 persen.
Sedangkan total kredit yang disalurkan senilai Rp 118,9 triliun. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan, dana murah atau CASA meningkat 28 persen dan memberikan dampak positif terhadap dana pihak ketiga (DPK) dan aset Bank OCBC NISP yang tumbuh masing-masing 16 persen dan 13 persen.