Senin 14 Dec 2020 17:55 WIB

RS Lapangan di Kota Malang Segera Beroperasi

Fasilitas RS Lapangan untuk pasien Covid-19 di Kota Malang akan segera beroperasi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boelevard untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).
Foto: Dok BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boelevard untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Fasilitas RS Lapangan untuk pasien Covid-19 di Kota Malang akan segera beroperasi. Pembukaan RS tersebut ditargetkan dapat terealisasi dalam pekan ini.

Penanggung Jawab RS Lapangan, Kohar Hari Santoso mengatakan, persiapan pendirian RS Lapangan sudah mencapai 98 persen. Pengelola hanya perlu membersihkan beberapa bagian di RS yang berada di kawasan Idjen Boulevard, Kota Malang tersebut. "Jadi tidak sampai satu minggu," kata Kohar kepada wartawan di Kota Malang, Senin (14/12).

Menurut Kohar, pihaknya telah merekrut relawan untuk menjadi tenaga kesehatan di RS Lapangan. Mereka sudah mengikuti tes usap (Swab Test) Covid-19 dan pelatihan. Kohar juga memastikan, tenaga khusus ini bukan pegawai di RSUD Saiful Anwar (RSSA).

RS Lapangan ditunjukkan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan. Jika kondisi kesehatan pasien mengarah ke sedang, maka tenaga kesehatan akan merawatnya. Namun apabila semakin parah, maka pasien akan dikirim ke RS rujukan Covid-19.

Koordinator RS Lapangan, Heri Sutanto menyatakan, RS Lapangan akan menyediakan 306 tempat tidur. Namun untuk tahap awal, RS baru bisa menyiapkan separuhnya. Jika terjadi penambahan pasien, maka pihaknya akan menyediakan tempat tidur secara maksimal.

Persiapan secara bertahap juga ditunjukkan pada ketersediaan tenaga medis. Menurut Heri, pihaknya untuk sementara menggunakan 10 dokter umum, 20 perawat dan masing-masing empat apoteker serta ahli gizi. "Juga ditunjang dengan tenaga nonmedis, CS (Customer Service) 20 dan keamanan 12 orang," katanya.

Untuk mendapatkan fasilitas kesehatan di RS Lapangan, pasien Covid-19 dipastikan harus tanpa gejala atau gejala ringan. Jika kondisi pasien berat, maka otomatis akan dirujuk ke RS rujukan. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan fasilitas yang tersedia di RS Lapangan.

Sejauh ini, kata Heri, RS Lapangan telah menyiapkan UGD, High Care Unit dan ruang kontrol dengan sistem CCTV. Kemudian sarana penunjang berupa taman, tempat hiburan dan alat olahraga serta jalur jogging. "Ada taman, untuk hobi kita persilahkan seperti berkebun," ungkapnya.

Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 2.745 orang, Senin (14/12). Dari jumlah tersebut, 264 orang meninggal dan 2.287 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 194 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi mandiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement