Senin 14 Dec 2020 18:37 WIB

ARSSI Jelaskan Soal Pre-Order Vaksinasi Covid di RS Swasta

ARSSI mengatakan iklan pre-order vaksinasi Covid-19 hanyalah sebatas informasi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Foto: BPMI
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) angkat bicara mengenai tudingan rumah sakit (RS) swasta yang telah membuka pendaftaran pre-order vaksinasi Covid-19. ARSSI menilai iklan tersebut hanyalah sebatas informasi.

"Sebetulnya kami rumah sakit swasta memberikan informasi saja kepada masyarakat bahwa sejak sekarang bisa mendaftar vaksinasi Covid-19. Kemudian kami data dari awal," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) ARSSI Ichsan Hanafi saat dihubungi Republika, Senin (14/12).

Baca Juga

Artinya, dia menambahkan, informasi vaksinasi ini bersifat preventif karena hanya mendata pasien yang ingin divaksin. Kemudian, ia mengatakan, kalau suatu saat vaksin tersedia maka pasien yang telah mendaftar bisa diprioritaskan. 

Sebab, dia menambahkan, masyarakat yang harus divaksin dalam jumlah banyak sedangkan jumlah vaksin yang tersedia sedikit. "Sehingga, bisa terjadi antrean dan (pendaftaran) ini membantu untuk distribusi. Kalau sudah terdata terlebih dulu akan lebih mudah distribusinya," katanya.

Hingga saat ini, ARSSI mencatat sebanyak 900 rumah sakit swasta yang siap melayani vaksinasi Covid-19. Ichsan menegaskan fasilitas kesehatan swasta ini sudah berkomitmen melaksanakan vaksinasi Covid-19 nantinya. 

Bahkan, ia mengakui ada rumah sakit yang sudah menginformasikan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat. ARSSI belum berencana menindak masalah ini, tetapi tetap memantaunya. 

Hingga saat ini, ARSSI juga sedang menyiapkan bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membuat sistem informasi mengenai ini. ARSSI berharap sistem informasi yang satu membuat pasien terdata lewat single data. 

"Jangan sampai datanya tidak bagus atau tak sama. Kami berproses untuk itu (kerja sama dengan Kementerian BUMN)," ujarnya.

Sebelumnya beredar iklan promosi jasa Vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia. Di iklan itu lengkap ditulis estimasi kedatangan vaksin dalam jangka waktu satu hingga dua bulan mendatang. 

Di iklan itu juga ditulis pasien yang perjanjian atau booking Vaksin Covid-19 akan mendapatkan prioritas. "Pesan sekarang whatsapp pendaftaran 0823 5226 6677. Makin aman menjalani 2021 dengan Vaksin Covid-19," tulis iklan rumah sakit tersebut. 

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai iklan tersebut tidak pantas karena masih tengah uji coba. "Selama itu belum muncul ya belum bisa dipakai. Kemudian kalau izin darurat belum keluar, maka tidak bisa disampaikan bisa melakukan vaksinasi Covid-19," ujar Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, Sabtu (12/12).

Sementara Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan pemerintah masih menyelesaikan skema pelaksanaan vaksinasi Covid-19 baik untuk kebutuhan program bantuan pemerintah maupun kebutuhan mandiri. Karena itu, Bio Farma belum melaksanakan sistem pelayanan pre-order untuk vaksinasi Covid-19 jalur mandiri dalam bentuk keperluan fasilitas kesehatan maupun perorangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement