Senin 14 Dec 2020 20:30 WIB

25 Desa di Gresik Terendam Banjir Luapan Kali Lamong

Debit air Kali Lamong meluap ke jalan dan merusak beberapa fasilitas umum, pertanian,

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Warga duduk di samping jalan yang tergenang banjir di Dusun Nyanyat, Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (14/12/2020). Banjir itu akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Warga duduk di samping jalan yang tergenang banjir di Dusun Nyanyat, Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (14/12/2020). Banjir itu akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Puluhan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terendam banjir, Senin (14/12). Hingga pukul 12.00 WIB, ketinggian air berkisar antara 20 sentimeter hingga 100 sentimeter.

"Jumlahnya ada sekitar 25 desa yang terendam banjir. Desa-desa itu tersebar di tiga kecamatan di Gresik, yakni Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nur Seno mengatakan, saat dikonfirmasi, Senin (14/12).

Satriyo kemudian merinci jumlah desa yang terendam banjir tersebut. Yakni sembilan desa di Kecamatan Balongpanggang yang terendam banjir dengan ketinggian air antara 20 hingha 40 cmssntimeter. Yaitu Desa Sekarputih, Wotansari, Tenggor, Tanahlandean, Mojogede, Banjar Agung, Pucung, Karangsemanding, dan Desa Balongpanggang.

Kemudian 11 desa di Kecamatan Benjeng, yakni Desa Balongmojo, Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, kalipadang, Bulurejo, Sirnoboyo, Klampok, Karangan Kidul, dan Kedungsekar. Kemudian lima desa di Kecamatan Cerme, yakni Desa Dadapkuning, Lengkong, Sukoanyar, Ngembung, dan Dungus.

Wilayah dengan ketinggian air tertinggi berada di Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, rata-rata sekitar 20 hingga 100 sentimeter. Banjir paling parah terjadi di Desa Banjaragung dan Desa Karangsemanding di Kecamatan Balongpanggang, total ada sekitar 500 rumah warga terendam dengan ketinggian air sekitar 80 sentimeter.

"Penyebab banjir karena intensitas hujan tinggi sejak Sabtu hingga Ahad malam. Akibatnya, Kali Lamong meluber ke jalan dan merusak beberapa fasilitas umum, pertanian, dan merendam rumah warga," kata Satriyo.

Saat ini, lanjut Satriyo, BPBD Jatim telah koordinasi dengan BPBD Gresik, Muspika dan Aparat Desa setempat, untuk terus monitoring banjir. Kemudian, BPBD juga siapsiaga dengan menyiagakan personel untuk evakuasi penduduk setempat.

"Kami juga telah mendirikan posko dan dapur umum, yang ditempatkan di tiga titik, yaitu Balaidesa Bulurejo, Kedungrukem dan Munggugianti," kata Satriyo.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement