Selasa 15 Dec 2020 06:02 WIB

Tak Hanya Dimiliki Indonesia, Ini Deretan Miliarder Dunia dari Bisnis Rokok

Tak Hanya Dimiliki Indonesia, Ini Deretan Miliarder Dunia dari Bisnis Rokok

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Tak Hanya Dimiliki Indonesia, Ini Deretan Miliarder Dunia dari Bisnis Rokok. (FOTO: Bea Cukai)
Tak Hanya Dimiliki Indonesia, Ini Deretan Miliarder Dunia dari Bisnis Rokok. (FOTO: Bea Cukai)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Orang terkaya No. 1 di Indonesia ialah Hartono Bersaudara yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Mereka adalah konglomerat dari Djarum Group yang sebagian besar lini usahanya berawal dari bisnis rokok.

Namun, menurut data Forbes, mayoritas negara maju daftar orang terkayanya adalah pengusaha di bidang teknologi. Meski demikian, orang-orang ini tetap menjadi orang kaya di negara maju lho meski berbisnis rokok! Siapa mereka?

Mereka ialah Huang Bingwen, pria asal Australia dan John Middleton asal Amerika Serikat (AS). Huang Bingwen adalah pengusaha asal Australia dengan kekayaan mencapai USD1 miliar atau Rp14 triliun.

Baca Juga: Selisih Jauh Ratusan Triliun, Harta Kekayaan Hartono Bersaudara Sulit Dikejar!

Sumber kekayaannya berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang kemasan rokok bernama Shantou Dongfeng. Selain itu, perusahaan ini sudah go public di bursa efek Shanghai pada 2012.

Sementara itu, John Middleton memiliki kekayaan bersih mencapai USD2,7 miliar atau sekitar Rp37,8 triliun yang sebagian besar kekayaannya berasal dari bisnis tembakau. Namun, pada tahun 2007, Middleton menjual bisnis tembakau keluarganya kepada Philip Morris seharga USD2,9 miliar, yaitu John Middleton Inc.

John Middleton Inc didirikan pada tahun 1856 sebagai toko eceran tembakau kecil di Philadelphia oleh kakek buyut John Middleton. Perusahaan ini pun mulai berproduksi pada tahun 1950-an. Sayangnya, pada akhir dekade itu bisnis ritelnya ditutup dan fokus pada pembuatan produk tembakau.

Meski bukan menjadi orang terkaya di negaranya, tetapi dua miliarder tersebut kekayaannya bersumber dari industri rokok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement