REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Penggunaan pemandu (guide) di halaman zona 1 Candi Borobudur tidak diberlakukan mulai 15 Desember 2020. Keputusan ini ditetapkan dari pembahasan evaluasi dan koordinasi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) bersama Balai Konservasi Borobudur (BKB).
"Ketentuan tersebut berlaku hingga disahkan perubahan prosedur tetap kunjungan ke zona 1 Candi Borobudur di era adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19 oleh Dirjen Kebudayaan," kata Sekretaris Perusahaan TWC Emilia Eny Utaridi Magelang, Senin.
PT TWC bersama BKB melakukan rapat koordinasi dan evaluasi atas penerapan pengaturan kunjungan di Candi Borobudur pada Jumat (11/12). Selama masa pandemi, kebijakan pengaturan kunjungan di Taman Wisata Candi Borobudur disesuaikan dengan penerapan protokol kesehatan yang berlaku.
Pengaturan itu diterapkan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pengunjung sesuai dengan standardisasi CHSE. Protokol kesehatan yang berlaku yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dengan fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola destinasi.
Dalam protap BKB, kunjungan ke zona 1 Candi Borobudur menetapkan kebijakan pendampingan pemandu bagi pengunjung yang akan naik ke zona I Candi Borobudur di awal masa pandemi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai edukasi dan pendampingan monitoring protokol kesehatan.
Namun, pada penerapannya penggunaan pemandu dimaksud belum sesuai dengan ekspektasi pengunjung dan pelaku pariwisata. "Kami menerima laporan dari pengunjung dan pelaku pariwisata yang menyampaikan keluhan di sosial media atas ketidaknyamanannya dalam melakukan kunjungan di Candi Borobudur, terutama kaitannya dengan kewajiban pengunjung untuk menggunakan jasa guide berbayar jika akan memasuki area halaman zona I," jelas Emilia.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam kunjungan tersebut dan saat ini telah dilakukan evaluasi bersama dengan Balai Konservasi Borobudur untuk menentukan kebijakan yang lebih sesuai," imbuhnya.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati menuturkan penerapan pemandu di kawasan Candi Borobudur sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kunjungan di masa pandemi ini. Namun, pada pelaksanaannya terjadi ketidaksesuaian dalam penerapannya di lapangan.
"Kami selaku pengelola zona I dan zona II telah mengevaluasi protap dimaksud untuk disesuaikan dengan kondisi saat ini," katanya.