Senin 14 Dec 2020 22:08 WIB

Empat Pelaku Penganiaya Polisi Ditangkap

Pelaku juga terlibat dalam perusakan fasilitas Polres Kupang.

Ilustrasi Ditangkap Polisi
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ditangkap Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepolisian Resor (Polres) Kupang, Nusa Tenggara Timur, menahan empat pelaku penganiayaan terhadap anggota kepolisian serta perusakan fasilitas milik Polres Kupang dalam aksi unjuk rasa di Tuapukan, Kabupaten Kupang pada 10 Desember 2020. Keempatnya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Ada empat orang yang sudah kami tahan dan telah ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan penganiayaan dan perusakan fasilitas milik kepolisian," kata Kapolres KupangAKBP Aldinan RJH Manurung kepada wartawan di Babau, Senin.

Baca Juga

Keempat tersangka yang telah ditahan itu yaitu AP, PS, GS, dan AN merupakan warga Tuapukan. Menurut dia, penetapan keempat tersangka berdasarkan barang bukti dan keterangan sejumlah saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).

Aldinan menjelaskan, kejadian itu bermula adanya keinginan sejumlah warga di Tuapukan untuk menyampaikan aspirasi terkait kepemilikan tanah melaluiaksi unjuk rasa.

Namun, aksi yang dilakukan pengunjuk rasa semakin meluas dan mengarah pada tindakan pelanggaran hukum"Kami semula tidak memberikan izin untuk melakukan aksi bahkan Satgas COVID-19 juga tidak memberikan rekomendasi untuk warga melakukan aksinya, namun guna memenuhi hak-hak mereka kita izinkan dalam waktu terbatas," kata Aldinan.

Namun, menurut dia, pengunjuk rasa melakukan penutupan akses jalan utama trans Timor sehingga menganggu pengguna jalan umum. Aksi semakin memanas diikuti dengan pelemparan terhadap anggota kepolisian hingga sejumlah anggota kepolisian menderita luka-luka.

Selain itu, kata dia, dua unit mobil kepolisian dari Polsek Kupang Timur milik Polres Kupang rusak akibat lemparan batu.

Menurut Kapolres Aldinan, delapan unit sepeda motor milik anggota Polres Kupang juga turut dirusak para pelaku yang kini ditahan polisi. Ia mengatakan dalam menangani aksi itu anggota kepolisian tidak pernah menembak pengunjuk rasa saat kejadian berlangsung.

"Kami tidak pernah melakukan penembakan terhadap pengunjuk rasa, pendekatan yang kami lakukan secarahumanis tanpa pendekatan represif. Tidak benar ada penembakan dilakukan anggota terhadap pengunjuk rasa," kata Aldinan didampingi Kasat Reskrim Polres Kupang, AKP Nopi Fosu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement