Selasa 15 Dec 2020 08:10 WIB

FSGI: Pesantren Perlu Lakukan Evaluasi Penerapan Prokes

Evaluasi penerapan prokes menurut FSGI perlu dilakukan pesantren.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Hafil
 FSGI: Pesantren Perlu Lakukan Evaluasi Penerapan Prokes. Foto ilustrasi: Pesantren El Bayan Desa Padangsari Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, menerapkan protokol.kesehatan secara ketat. Hal ini ditempuh pengelola pesantren agar tidak terulang lagi kejadian ratusan santri terpapar Covid 19.
Foto: Republika/eko widiyatno
FSGI: Pesantren Perlu Lakukan Evaluasi Penerapan Prokes. Foto ilustrasi: Pesantren El Bayan Desa Padangsari Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, menerapkan protokol.kesehatan secara ketat. Hal ini ditempuh pengelola pesantren agar tidak terulang lagi kejadian ratusan santri terpapar Covid 19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Fahriza Marta Tanjung mengatakan pencegahan klaster di pondok pesantren harus dilakukan dengan evaluasi penerapan protokol kesehatan selama ini. Evaluasi penting agar klaster Covid-19 di pondok pesantren tidak terjadi kembali.

"Patut dievaluasi apakah pondok pesantren sudah menerapkan protokol kesehatan. Instrumen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi ini adalah pengisian daftar periksa. Karena pondok pesantren ada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), maka pengisian daftar periksa lewat EMIS Kemenag," kata Fahriza, pada Republika, Senin (14/12).

Baca Juga

Selain itu, perlu juga dievaluasi apakah pondok pesantren sudah menerapkan tahapan pembukaan kegiatan sekolah. Semestinya, sebelum satuan pendidikan dibuka sepenuhnya perlu ada simulasi serta melalui tahapan transisi.

Akhirnya, jika pondok pesantren dinilai siap dibuka sepenuhnya setelah melalui masa transisi kebiasaan baru, maka satuan pendidikan boleh dibuka. "Masing-masing tahapan ini memberikan konsekuensi bahwa jumlah peserta didik maupun waktunya dibatasi sesuai dengan perkembangan situasi penularan Covid-19, penerapan prokes juga penyediaan sarana prasarana," kata dia lagi.

Beberapa kasus Covid-19 yang terjadi di pesantren menurut Fahriza memang sangat mengkhawatirkan. Secara umum, pesantren menggunakan sistem berasrama atau mondok. Hal inilah yang membuat penularan Covid-19 semakin mudah terjadi di pondok pesantren.

"Jika ada satu saja kasus positif Covid-19 ditemukan, akan dengan sangat mudah menginfeksi ke santri maupun pengasuh jika pondok pesantren tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik," kata Fahriza.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement