REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam ajaran Islam dilarang untuk terlalu fanatik terhadap golongannya. Islam tidak membedakan antara suku satu dengan lainnya, antara kelompok satu satu dengan lainnnya, maupun bangsa satu dengan lainnya.
Dikutip buku berjudul “40 Hadits Shahih: Terapi Nabi Mengikis Terorisme”, Islam melarang membanggakan kesukuan karena sikap tersebut bertentangan dengan prinsip Islam yang menghargai perbedaan.
Perbedaan bukanlah alasan untuk saling memusuhi dan berpecah belah. Justru, perbedaan itu bermanfaat bagi manusia demi menjalin silaturrahim antarmanusia. Perbedaan tercipta bukan untuk dipisahkan, melainkan untuk saling mendekatkan.
Tidak ada satu suku atau bangsa yang lebih mulia dari suku atau bangsa lainnya. Tidak ada juga satu kelompok yang lebih mulia dari kelompok lainnya. Islam hanya membedakan manusia dari sisi amal perbuatannya.