Selasa 15 Dec 2020 08:09 WIB

Dolar AS Melemah, Tertekan Rencana Bantuan Covid-19 AS

Bantuan Covid-19 rencananya bernilai 908 miliar dolar AS yang terbagi menjadi 2 paket

Dolar AS jatuh melayang di dekat posisi terendah dua tahun pada akhir perdagangan Senin (14/12). Mata uang-mata uang berisiko mendapat dukungan dari kemajuan vaksin Covid-19 dan kemungkinan rencana bantuan virus corona AS.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Dolar AS jatuh melayang di dekat posisi terendah dua tahun pada akhir perdagangan Senin (14/12). Mata uang-mata uang berisiko mendapat dukungan dari kemajuan vaksin Covid-19 dan kemungkinan rencana bantuan virus corona AS.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar AS jatuh melayang di dekat posisi terendah dua tahun pada akhir perdagangan Senin (14/12). Mata uang-mata uang berisiko mendapat dukungan dari kemajuan vaksin Covid-19 dan kemungkinan rencana bantuan virus corona AS.

Indeks dolar terakhir diperdagangkan sedikit berubah menjadi 90,7040, melemah 0,07 persen, ketika perawat unit perawatan intensif menjadi orang pertama di Amerika Serikat yang menerima vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE pada Senin (15/12). Vaksinasi memberikan kelegaan saat negara itu melewati tonggak sejarah yang suram dengan 300.000 nyawa yang hilang pada Senin.

Baca Juga

“Ini adalah salah satu hari di mana kami menetap dan memahami betapa suksesnya kami dalam mendistribusikan vaksin ini,” kata Juan Perez, pedagang valuta asing senior dan ahli strategi di Tempus, Inc. Vaksin itu datang ketika negosiator di Kongres AS mendekati kesepakatan pada Senin tentang pengeluaran pemerintah besar-besaran yang akan menghindari penutupan pemerintah dan dapat berfungsi sebagai kendaraan untuk memberikan bantuan baru kepada negara yang dihantam virus corona itu.

Anggota parlemen, menghadapi tenggat waktu Jumat (18/12) tengah malam, bergegas untuk memberikan sentuhan akhir pada RUU pengeluaran 1,4 triliun dolar AS untuk tahun fiskal yang dimulai pada 1 Oktober. Rencana bantuan bipartisan Covid-19 senilai 908 miliar dolar AS akan dibagi menjadi dua paket.

Indeks dolar sebelumnya turun ke level 90,419, terendah sejak April 2018. Investor juga akan mengejar ketinggalan dengan posisi mereka terkait dengan Brexit ketika Inggris dan Uni Eropa berkomitmen memperpanjang batas waktu mereka dalam upaya untuk mencapai kesepakatan perdagangan. Hal ini mendorong penguatan pound 0,79 persen terhadap dolar, di 1,3324.

Indeks-indeks utama Wall Street naik pada Senin ketika investor mendapatkan kepercayaan dalam pengambilan risiko. Dolar Australia dan Selandia Baru yang berisiko juga naik, dengan dolar Selandia Baru mencapai level terkuat sejak April 2018 di 0,7086, naik 0,08 persen terhadap dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement