REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian akan membuat strategi nasional ekonomi digital untuk menciptakan kebijakan akomodatif yang bersifat enabling dan agile. Secara jangka panjang, strategi ini diharapkan mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin menjelaskan, pihaknya kini sedang menyusun strategi nasional ekonomi digital. Kerangka umumnya sudah didiskusikan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan strategi dapat menampung aspirasi banyak pihak.
"Strategi nasional akan menjadi kerangka utama dan panduan dalam pengembangan kebijakan ekonomi digital di tanah air untuk seluruh stakeholder," tuturnya dalam Webinar Ekonomi Digital Pasca Pandemi pada Rabu (15/12).
Merujuk pada laporan Google, Temasek dan Bain Company dalam laporan e-Conomy SEA Tahun 2020, Rudy menjelaskan, Indonesia menjadi negara dengan nilai transaksi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara. Nilainya mencapai 44 miliar dolar AS yang diprediksi mampu menyentuh angka 124 miliar dolar AS.