Selasa 15 Dec 2020 12:47 WIB

Kondisi Kiai Said Aqil Makin Membaik

KH Said Aqil Siroj dinyatakan negatif dari Covid-19.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj
Foto: republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Prof KH Said Aqil Siroj, dikabarkan semakin membaik setelah dinyatakan negatif dari Covid-19. Kondisi Kiai Said Aqil tersebut seperti diumumkan oleh akun Twitter @Netizen_NU.

"Alhamdulillah. Kiai @saidaqil sudah semakin membaik setelah dinyatakan negatif Covid-19. Mohon doanya," demikian unggahan @Netizen_NU di jejaring sosial Twitter kemarin Senin (14/12).

Unggahan tersebut mendapat banyak respon yang mendoakan kesembuhan dan kesehatan Kiai Said Aqil. Salah satunya dari pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, yang turut mendoakan kesembuhan beliau.

"Semoga Kiai Said diberikan kesehatan dan panjang umur," tulis Ulil Abshar.

Sebelumnya, Kiai Said Aqil dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 pada 28 November 2020 lalu. Selanjutnya pada 7 Desember 2020, beliau dinyatakan sembuh dan negatif dari Covid-19.

Status negatif Covid-19 itu didapatkan dari surat keterangan dokter dari Rhemedi Medical Service Jakarta Timur tertanggal 7 Desember 2020, yang menunjukkan hasil PCR Covid-19 negatif.

Menurut pernyataan sekretaris pribadi Kiai Said Aqil, M Sofwan Erce, kondisi Said Aqil selama karantina dijalani dengan baik dan tertib. Beliau sangat menghormati dan mengikuti arahan dokter, seperti minum obat atau vitamin secara teratur.

Selain itu, menurutnya, selama isolasi beliau mengisinya dengan berdzikir yang tidak pernah putus. "Alhasil ketenangan batin bisa tercipta dan membantu mempercepat kesembuhan," kata Sofwan dalam keterangannya pada 7 Desember 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement