REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Badan Pusat Statistika (BPS) Jatim mencatat, ekspor Jatim pada November 2020 mengalami kenaikkan sebesar 2,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,59 miliar dolar AS menjadi 1,62 miliar dolar AS. Sementara dibandingkan November 2019, nilai ekspor Jatim justru mengalami penurunan sebesar 4,75 persen.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, peningkatan nilai ekspor Jatim dibanding bulan lalu, disebabkan adanya peningkatan kinerja ekspor sektor migas yang lebih besar dibanding penurunan kinerja ekspor sektor nonmigas. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan sebesar 5,46 persen, yaitu dari 1,53 miliar dolar AS menjadi 1,45 miliar dolar AS.
"Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 89,37 persen dari total ekspor bulan ini," ujar Dadang saat menggelar komferensi pers secara daring, Selasa (15/12). Dibandingkan November 2019, nilai ekspor sektor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 8,27 persen.
Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada November 2020 meningkat sebesar 208,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 55,73 juta dolar AS menjadi 171,93 juta dolar AS. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 10,63 persen total ekspor Jawa Timur pada bulan ini. Dibandingkan November 2019 nilai ekspor migas mengalami peningkatan sebesar 40,53 persen.
Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (HS) 2 digit, golongan barang Lemak & Minyak hewan/ nabati (HS 15) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 131,66 juta dolar AS. Nilai tersebut meningkat 11,54 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai hanya 118,03 juta dolar AS."Golongan komoditas ini berkontribusi sebesar 9,11 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Tiongkok dengan nilai 67,32 juta dolar AS," ujar Dadang.
Jika dilihat menurut negara tujuan utama ekspor nonmigas, Jepang adalah negara tujuan utama ekspor Jawa Timur pada November 2020. Disusul ke Tiongkok dan Amerika Serikat. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Jepang mencapai 231,96 juta dolar AS. Sedangkan ekspor ke Tiongkok dan Amerika Serikat berturut-turut sebesar 230,74 juta dolar AS dan 214,28 juta dolar AS.
Begitupun impor Jawa Timur pada November 2020 mengalami peningkatan sebesar 23,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,44 miliar dolar AS, menjadi 1,78 miliar dolar AS. Peningkatan nilai impor ini disebabkan oleh kinerja impor Jawa Timur, baik dari sektor migas maupun dari sektor nonmigas, yang sama-sama mengalami peningkatan.
Impor migas pada November 2020 ke Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 12,67 persen. Yaitu dari 246,72 juta dolar AS menjadi 277,98 juta dolar AS. Impor migas menyumbang 15,58 persen dari total impor Jawa Timur pada November 2020. Namun jika dibanding bulan yang sama di tahun sebelumnya, impor migas ke Jatim justru mengalami penurunan sebesar 32,86 persen.
Begitupun nilai impor nonmigas ke Jawa Timur yang juga mengalami peningkatan sebesar 25,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,20 miliar dolar AS menjadi 1,51 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 84,42 persen dari total impor November 2020 ke Jawa Timur. Dibandingkan November 2019, nilai impor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 13,50 persen.
Pada November 2020, golongan barang mesin-mesin/ Pesawat mekanik (HS 84) merupakan komoditas utama impor Jawa Timur, dengan nilai transaksi sebesar 143,31 juta dolar AS, atau naik sebesar 27,93 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 112,02 juta dolar AS. Kelompok barang ini mempunyai peranan 9,51 persen daritotal impor nonmigas Jawa Timur yang utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar 58,08 juta dolar AS.