Selasa 15 Dec 2020 16:05 WIB

Natal & Tahun Baru, Jerman Bersiap Lockdown Ketat Jilid Dua

Jerman kembali menerapkan lockdown ketat demi meredam penyebaran Covid-19.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Hardy Graupner/DW
Hardy Graupner/DW

Ketika lockdown ketat pertama kali diterapkan di Jerman bulan Maret lalu untuk meredam pandemi corona warga ramai-ramai menyerbu supermarket dan memborong dan menimbun barang yang mereka anggap penting, seperti kertas toilet, makanan jadi, bahan disinfektan mauoun masker wajah.

Kali ini, mereka bereaksi lebih santai terhadap pengumuman lockdown ketat yang akan mulai diberlakukan lagi hari Rabu (16/12). Pusat-pusat kota memang kelihatan ramai orang yang berbelanja menjelang Natal dan Tahun Baru, tetapi tidak ada tanda-tanda kepanikan berbelanja.

"Kebanyakan orang sudah menduga akan ada pengetatan," kata seorang perempuan yang sedang berbelanja, "jadi orang-orang sudah berbelanja dan siap-siap sejak lama."

"Penutupan toko-toko tidak terlalu mengejutkan, dan semua orang yang bisa berpikir logis dan melihat angka infeksi harus menerima kebijakan itu," tambahnya.

"Saya mencuri waktu keluar dari dari pekerjaan selama satu jam untuk membeli lebih banyak hadiah Natal, sebelum lockdown hari Rabu," kata seorang pembeli ketika memasuki toko mebel dan dekorasi interior besar di pinggiran kota Berlin.

"Sejujurnya, saya mengira bakal ada lebih banyak orang di sini. Tapi setidaknya saya sekarang tidak perlu menunggu dalam antrean panjang di kasir," tambahnya.

Saat ini toko-toko memang masih buka, dengan pembatasan jumlah pembeli sesuai aturan kesehatan yang berlaku. Tetapi mulai hari Rabu, semua toko ritel akan ditutup, kecuali supermarket yang menyediakan keperluan sehari-hari.

Lockdown selama Natal dan Tahun Baru

Salon rambut dan kecantikan yang sekarang masih beroperasi juga harus ditutup selama lockdown ketat jilid dua, yang akan berlaku sampai 10 Januari mendatang. Pegumuman ini membuat salon-salon kebanjiran pelanggan. Banyak salon yang memperpanjang jam buka sampai malam hari untuk melayani permintaan.

Tanpa pandemi corona pun, masa-masa menjelang Natal biasanya adalah masa-masa ramai di pusat-pusat perbelanjaan. Banyak orang berburu hadiah Natal untuk kerabat dan sahabat. Beberapa orang pun ya kebiasaan berburu hadiah sampai saat-saat terakhir.

" Natal semakin dekat, dan seperti setiap tahun, saya agak terlambat, tapi mudah-mudahan belum terlambat untuk mencari hadiah yang cocok," kata seorang pembeli yang belanja dengan isterinya. "Saya malah tidak tahu bahwa mulai har Rabu ada lockdown lagi, tambahnya."

"Saya tahu tentang itu," sambung istrinya. "Tapi saya memutuskan untuk tidak memberitahu dia, supaya dia tidak merasa dikejar-kejar waktu," katanya sambil tersenyum, dan menambahkan: "Karena kami tidak bisa berbelanja banyak setelah lockdwon diberlakukan, saya akan punya banyak waktu untuk membantu suami saya, dan mungkin anak-anak juga punya waktu untuk membantu.

Menjelang Natal dan Tahun baru, biasanya warga Jerman mempersiapkan berbagai kue dan penganan, dan pada Natal mereka makan bersama selama tiga hari. Di Jerman, tanggal 25 dan 26 Desember adalah hari libur resmi, dan banyak perusahaan hanya memberlakukan setengah hari kerja pada tanggal 24 Desember.

hp/ (dpa, afp)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement