Selasa 15 Dec 2020 19:29 WIB

Ketua DPRD DKI Marahi Guru Pembuat Soal Ujian Anies dan Mega

Prasetio mengaku akan melaporkan kasus ini ke polisi.

Rep: Flori sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi marah dan mencecar sejumlah pertanyaan kepada guru pembuat soal ujian yang menyebutkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Mega. Tindakan Prasetio itu terjadi saat menghadiri rapat Komisi E bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta serta sekolah yang terlibat kasus itu, Senin (15/12).

Adapun guru pembuat soal ujian itu bernama Sukirno dari SMPN 250 Cipete Utra, Jakarta Selatan. Ia turut hadir dalam rapat tersebut. 

 

"Kok Bapak bisa membuat satu soal yang mungkin di pikiran, di otak Bapak itu bukan provokasi. Tapi, setelah dibaca, itu kan sebuah doktrin," kata Prasetio di ruang rapat Komisi E DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (15/12).

 

Prasetio bahkan menegaskan bahwa ia akan melaporkan kasus ini ke polisi. Dia pun kembali melontarkan pertanyaan kepada Sukirno dengan nada tinggi dan suara yang cukup keras. "Apa memang sengaja Bapak mau memprovokasi ini dengan situasi Jakarta yang sedang hangat ini, mau hancur Jakarta?" tanya Prasetio.

 

Kemudian, Prasetio juga menanyakan nama dan asal guru tersebut. "Kamu dari mana asalnya?" tanya Prasetio. "Ayah saya Purworejo, ibu saya orang Betawi sini, Pak," jawab Sukirno.

 

Setelah itu, Prasetio menyampaikan, agar pimpinan Komisi E meminta salinan KTP Sukirno. "Saya minta, Ketua, KTP dia difotokopi."

 

Tidak sampai disitu, Prasetio kembali mencecar Sukirno terkait penggunaan nama 'Mega'. Dia bertanya mengapa Sukirno menggunakan nama 'Anies' dan 'Mega' dalam sebuah soal ujian.

 

"Saya tanya Bapak, Presiden RI ke-5 siapa?" tanya Prasetio.

 

"Megawati. Ibu Megawati, Pak," jawab Sukirno.

 

"Dari cara ngomong-nya Bapak, itu presiden, Pak. Ibu Megawati Soekarnoputri. Kenapa Bapak punya insting kok tiba-tiba Gubernur Anies dengan Ibu Mega? Apa yang ada di otak Bapak ini, apa sih?" ucap Prasetio. 

 

Menurut Sukirno, ia secara spontan menggunakan nama 'Anies' dan 'Mega'. Ia mengungkapkan, dirinya tidak memiliki niat tertentu untuk 'membenturkan' kedua pejabat tersebut. 

 

"Demi Allah, saya tidak punya niat apa-apa.  Spontanitas saja, Pak," ungkap Sukirno.

 

"Seorang bapak, kalau memberi contoh, beri contoh yang baik. Bukan pembanding tokoh antar tokoh. Ini Presiden ke-5, Pak," kata Prasetio menimpali jawaban Sukirno.

 

Sebelumnya, soal ujian itu beredar luas di media sosial dan menjadi viral. Soal tersebut memuji Anies dan menjadikan Mega sosok 'antagonis'. 

 

Salah satu soal berbunyi: "Pak Anies adalah seorang Gubernur hasil Pemilihan Gubernur tahun 2017. Ia tidak menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya untuk memperkaya diri dan keluarga. Sebaliknya, ia gunakan jabatannya untuk menolong rakyat yang mengalami kesusahan. Perilaku pak Anies adalah contoh sikap..." 

 

Lalu: "Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam. Walaupun demikian Anies tidak pernah marah. Perilaku Anies merupakan contoh..." 

 

 

 

Baca Juga

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement