REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Kota Bekasi akan dibatasi sebanyak 25 persen saja dari total jumlah sekolah. Rencananya, KBM tatap muka akan segera dilaksanakan pada Januari 2021 mendatang.
"Kita maksimal 25 persen memang, tapi sejauh ini sudah ada 15 sekolah lah yang sudah daftar. Namun kita belum respons, kita lihat dulu kesiapannya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatulah kepada wartawan, Selasa (15/12).
Inayatullah menuturkan, kebijakan pembatasan jumlah sekolah yang tatap muka itu lantaran menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Sebanyak 15 sekolah yang telah mendaftarkan diri untuk KBM tatap muka akan diseleksi kembali terkait penerapan protokol kesehatannya. Di samping itu, diperlukan juga izin dan persetujuan dari orang tua murid saat sekolah tatap muka diberlakukan.
Dia menuturkan, pihak sekolah juga harus memiliki fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dari lokasi seperti puskesmas, klinik maupun rumah sakit sebagai bagian dari mitigasi risiko.
Adapun, KBM tatap muka di Kota Bekasi akan terbagi menjadi dua. Pertama, yang akan diselenggarakan mulai 18 Januari 2021.
Tanggal itu berlaku bagi empat sekolah role model yang ditetapkan pemkot yakni Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SD Islam Alzhar Jaka Permai, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, dan SD Negeri 6 Pekayon Jaya.
Sekolah di luar role model juga akan menyusul dibuka yakni pada 25 Januari 2021. Kendati begitu, baik sekolah role model maupun bukan role model sama-sama melakukan persiapan mulai 11 hingga 15 Januari 2021.
"Pada intinya, untuk 4 sekolah role model dapat memulai Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB) kegiatan persekolahan pada 18 Januari 2021. Sedangkan, sekolah lainnya harus menggelar SPTMT terlebih dahulu pada 18 Januari dan setelah selesai baru mulai ATHB kegiatan persekolahan pada 25 Januari 2021," kata dia.