REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga riset independen yang berbasis di Yordania, The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA ), kembali mengeluarkan hasil riset tokoh-tokoh Muslim berpengaruh di dunia Islam. Riset tahun ini bertajuk The Muslims 500; The Worlds 500 Most Influential Muslims 2021.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud dan Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah Haji Sayyid Ali Khamenei masuk dalam jajaran top 3 dari 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia dari The Muslim 500.
Ketiga pemimpin besar di negara-negara Islam ini dianggap telah memberikan kontribusi yang besar bagi Islam.
1. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
The Muslim 500 mendapuk Erdogan pada peringkat pertama karena selama masa jabatannya, Turki telah menyaksikan pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, reformasi konstitusional, dan kebangkitan kembali sebagai kekuatan global utama.
Terlepas dari berbagai kebijakan di dalam negeri yang banyak dikritisi, Erdogan telah berhasil memenang hati umat Muslim di seluruh dunia dengan dukungannya terhadap isu-isu Muslim global.
Kebijakannya yang populer adalah mengembalikan Hagia Sophia, kembali menjadi masjid. Hagia Sophia yang dibangun pada 537 M sebagai Katedral Patriarkal Konstantinopel, menjadi Masjid Fatih setelah Sultan Mehmed II menaklukkan kota tersebut pada 1453.
Pada 1935 dan sejalan dengan upayanya untuk menghapus identitas Islam Turki, Atatürk mengubah Hagia Sophia menjadi museum . Pada Juli 2020, Erdoğan membatalkan keputusan Atatürk dan mengklasifikasikan ulang Hagia Sophia sebagai masjid, keputusan yang dirayakan sebagian besar Muslim.
Kekuatan lembut industri film Turki juga telah memainkan peran besar dalam menumbuhkan pengaruh Turki di seluruh dunia Muslim. Drama sejarah tentang Sulaiman Agung dan Sultan Abdul-Hamid II sangat populer di dunia Arab, tetapi drama tentang Ertuğrul, ayah legendaris dari pendiri Kekaisaran Ottoman telah meningkatkan dan memperluas pengaruh ini.
Para pemimpin negara Muslim lainnya tidak hanya mendorong warganya untuk menontonnya, tetapi juga menjadikannya sebagai model untuk mengembangkan drama pribumi mereka sendiri.