Rabu 16 Dec 2020 00:15 WIB

Dinkes Batang Sarankan Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Pembelajaran tatap muka disarankan ditunda karena penularan Covid-19 masih tinggi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Murid SD mengikuti simulasi belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 di SDN 1 Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (14/12/2020). Simulasi tersebut sebagai persiapan pelaksanaan belajar secara tatap muka pada masa pandemi COVID-19 yang akan dimulai 4 Januari 2021.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Murid SD mengikuti simulasi belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 di SDN 1 Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (14/12/2020). Simulasi tersebut sebagai persiapan pelaksanaan belajar secara tatap muka pada masa pandemi COVID-19 yang akan dimulai 4 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang, Jawa Tengah menyarankan pada pihak sekolah untuk menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Saran ini diberikan seiring dengan masih meningkatnya kasus Covid-19 di daerah setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Muchlasin mengatakan perkembangan kasus Covid-19 di daerah ini belum bisa dikendalikan, bahkan cenderung meningkat.

Baca Juga

"Angka penyebaran Covid-19 masih terbilang tinggi dan masih banyak kecamatan yang masuk dalam status zona merah.Karena itu, kami menyarankan sekolah menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka karena akan lebih berisiko," katanya di Batang, Selasa, .

Sejumlah kecamatan yang masih berstatus zona merah Covid-19 yakni Kecamatan Batang, Limpung, Tulis, dan Warungasem. "Oleh karenanya, kami belum mengizinkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka untuk wilayah kecamatan tersebut. Demikian juga bagi kecamatan di luar zona merah, sebaiknya juga menunda dulu sambil melihat kondisi kasus penyebaran Covid-19," ungkap Muchlasin.

Kendati demikian, ada beberapa sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan membatasi jumlah siswa dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Namun, alangkah lebih baik jangan dulu. Kami minta pihak sekolah menunggu vaksinasi Covid-19 saja dulu," katanya.

Ia menambahkan saat ini jumlah terkonfirmasi kasus positif Covid-19 sebanyak 1.724 orang. Jumlah yang dirawat di rumah sakit 52 orang, isolasi mandiri 336 orang, sembuh 1.253 orang, meninggal dunia 81 orang, dan dirujuk dua orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement