REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Puluhan warga Perumahan Cerme Prisma Land, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena banjir akibat luapan Kali Lamong mulai masuk ke rumah mereka. Genangan banjir mencapai ketinggian hingga 1,5 meter.
Kepala Desa Guranganyar, Andik Taufik, kepada wartawan di Gresik, Selasa (15/12), menyebutkan, proses evakuasi warga dilakukan menggunakan satu perahu karet milik BPBD Gresik secara bergantian. Ia mengatakan, selama warga mengungsi, kebutuhan logistik menjadi tanggung jawab pemerintah desa.
"Kami upayakan kebutuhan logistik warga terpenuhi, dan total ada 80 warga yang mengungsi dari perumahan. Ada yang tinggal di rumah RT, sekolahan hingga pulang ke Surabaya," katanya.
Ia berharap, Pemkab Gresik membangun tanggul dengan panjang dari wilayah Cerme sampai Balongpanggang, agar ke depan tidak terjadi banjir kembali. Sementara itu, salah satu warga, Sumi Rayahu mengatakan, dirinya mengungsi bersama warga sejak Senin (14/12) dini hari pukul 03.00 WIB, atau pada saat air mulai masuk perumahan.
"Genangan air begitu cepat masuk ke perumahan, dan awalnya hanya 50 cm, kalau saat ini lebih dari 1 meter. Makanya banyak warga yang mengungsi," katanya, mengungkapkan.
Ia berharap, ada tindakan konkret dari pemerintah, agar banjir bisa cepat surut, serta rumah warga bisa ditempati kembali. Sebelumnya, banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik meluas, dan menggenangi ratusan desadi tiga kecamatan, masing-masing Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme, dan mengakibatkan seorang anak perempuan bernama Nafisah (12), asal Desa Kedungrukem, tewas terseret arus deras.