Rabu 16 Dec 2020 01:25 WIB

Pilot Pesawat Positif Covid-19, Beijing Dapat Kasus Impor

Seorang pilot maskapai penerbangan Sichuan Airlines dinyatakan positif Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Seorang pilot maskapai penerbangan Sichuan Airlines dinyatakan positif Covid-19, sedangkan Beijing mendapatkan satu kasus impor dari Hong Kong setelah pasien tersebut menjalani karantina selama 14 hari.

Pilot berusia 26 tahun itu mendarat di Chengdu, Ibu Kota Provinsi Sichuan, China, pada 29 November. Saat dikarantina di tempat yang ditentukan, hasil tes usap pilot tersebut negatif. Demikian pernyataan Komisi Kesehatan Sichuan, Selasa.

Baca Juga

Dia bertindak selaku kapten dalam penerbangan Chengdu-Jinan, Provinsi Shandong, Rabu (9/12) dan melanjutkan karantina hingga Sabtu (12/12). Dia lalu mengendarai mobil menuju pesta pernikahan di Kota Jiangyou, Sichuan, yang dihadiri 300 orang.

Setelah itu, dia memeriksakan diri ke Rumah Sakit Universitas Sichuan pada Senin (14/12) dan hasil tesnya menunjukkan positif Covid-19. Saat ini otoritas kesehatan setempat sedang melacak kontak dekat pilot itu.

Sementara itu, di Beijing terdapat satu kasus impor Covid-19 dari Hong Kong yang ditemukan setelah yang bersangkutan selesai menjalani karantina selama 14 hari.

Pasien tersebut tiba di Beijing dari Hong Kong pada 28 November dan langsung dikirim ke hotel yang sudah ditentukan untuk menjalani karantina 14 hari meskipun hasil tes di bandara menunjukkan negatif sesuai prosedur yang diberlakukan oleh pemerintah China.

Sehari setelah menyelesaikan karantina, pria tersebut dinyatakan positif Covid-19. Setelah adanya kasus itu, Beijing terus memperketat pencegahan penyakit, terutama terhadap penerbangan internasional.

Beijing menambah waktu pengawasan selama tujuh hari selepas seseorang menjalani karantina 14 hari. Demikian kata Wakil Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kota Beijing Pang Xinghuo, Selasa, seperti dikutip oleh media setempat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement