REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan siap menerima vaksin virus corona dan serius mendorong warga untuk melakukan hal yang sama. Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany menyatakan Trump akan menerima sendiri vaksin itu segera setelah tim medisnya menentukan yang terbaik.
Namun McEnany menyebut presiden dari Partai Republik ini ingin menunjukkan bahwa warga Amerika yang rentan adalah prioritas utama untuk menerima vaksin. Kondisi ini yang membuat Trump belum kunjung mendapatkan suntikan vaksin meski AS telah melakukan suntikan pertama pada awal pekan ini.
McEnany mengatakan beberapa staf keamanan nasional akan memiliki akses ke vaksin untuk memastikan keberlangsungan pemerintahan. Sekelompok kecil pejabat senior administrasi juga akan menerimanya segera untuk tujuan menanamkan kepercayaan publik.
Pekan lalu, otorisasi penggunaan darurat AS memberikan persetujuan untuk vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE diberikan kepada warga pada Senin (14/12). Bahkan, ratusan pusat distribusi tambahan dibuka pada Selasa untuk memberikan suntikan pertama pada petugas kesehatan.
Dosis awal telah dialokasikan untuk dokter, perawat, dan profesional medis lini depan lainnya, bersama dengan penghuni dan staf panti jompo. Pekerja penting lainnya, warga senior, dan individu dengan kondisi medis kronis akan menjadi kelompok berikutnya.
Vaksin lain, dari Moderna Inc, tampaknya akan ditetapkan oleh otorisasi peraturan pada pekan ini. Langkah baru ini terjadi setelah staf Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengesahkannya sebagai aman dan efektif dalam dokumen yang dirilis pada Selasa. Mirip dengan vaksin Pfizer, vaksin ini membutuhkan dua dosis dengan jarak beberapa pekan.