Rabu 16 Dec 2020 08:07 WIB

Prospek Bisnis Mobil Bekas pada 2021

Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat menggunakan mobil pribadi.

Red: Reiny Dwinanda
Teliti saat membeli mobil bekas. Ada pertanda penjualan mobil akan mulai pulih kembali pada 2021.
Foto: dok hiru muhammad/republika
Teliti saat membeli mobil bekas. Ada pertanda penjualan mobil akan mulai pulih kembali pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis mobil bekas pada 2021 diproyeksikan akan membaik, menyusul pandemi Covid-19 yang mengubah pola mobilitas masyarakat yang condong menggunakan kendaraan pribadi. Menurut riset Indonesian Autos oleh HSBC Global Research, 90 persen responden di Indonesia memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi untuk terhindar dari risiko terpapar virus corona.

Muncul pula tren baru di kalangan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk menjalankan usaha mereka, sehingga prospek pasar mobil bekas tahun 2021 dinilai menjanjikan. Aditya Lesmana, Co-Founder CARRO menyampaikan bahwa situasi penuh ketidakpastian yang disebabkan pandemi justru menciptakan lonjakan jual beli mobil bekas.

Baca Juga

Terlepas dari industri otomotif yang terpukul pandemi Covid-19, saat ini terlihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa penjualan mobil akan mulai pulih kembali. Angkanya diprediksi akan meningkat hingga 38,7 persen atau setara dengan 843 ribu unit pada tahun 2021, menurut Research Specialist Mandiri Institute.

“Selama pandemi Covid-19, CARRO telah mengalami lonjakan permintaan sebesar 600 persen untuk mobil bekas bersertifikat yang dapat diuji coba dari rumah dan dibeli secara online,” ucap Aditya Lesmana, Co-Founder CARRO dalam siaran pers, Rabu.