REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mesut Oezil dikeluarkan pelatih Mikel Arteta dari skuad Arsenal untuk pertandingan Liga Primer Inggris dan Liga Europa pada Oktober lalu. Ia tidak bisa dimasukkan kembali ke tim utama, sampai paling tidak Januari mendatang, ketika ada perubahan daftar pemain.
Meski mendapatkan perlakuan buruk, Oezil tetap bertahan. Aagen Oezil, Dr Erkut Sogut, menegaskan ada sejumlah klub yang tertarik untuk mendapatkan jasa sang playmaker. Namun, Oezil, yang kontraknya habis akhir musim ini, hanya fokus dan setia menghabiskan kontraknya besama Arsenal.
"Kalian tidak pernah tahu. Tentu saja, ada banyak klub yang tertarik membelinya. Ini tidak pernah mengubah keinginannya untuk menghormati kontrak dan permainannya juga tidak berubah. Dia pria dengan janji dan kesetiaan. Kesetiaan sangat sulit ditemukan saat ini," kata Sogut dalam laporan Tuttomercatoweb, dikutip dari Theworldgames, Rabu (16/12).
Meski tak dianggap oleh Arteta, Oezil tak sekali pun berpikir untuk pindah klub. Ia mendapatkan gaji paling besar di Arsenal, yakni 350 ribu pound per pekan. Sogut mengatakan, semua orang akan fokus pada gajinya itu sebagai alasan Oezil bertahan. Namun dari sudut pandang pribadi, ia membantahnya.
“Dia berlatih lebih keras dari sebelumnya. Di rumah dia memiliki gym, di taman, dan di garasi. Jadi, selain pekerjaan yang dia lakukan dengan klub, dia juga berlatih di rumah. Ini menunjukkan profesionalismenya, semua keseriusannya," kata Sogut.
Sogut juga mengungkapkan, Arsenal tidak memberi tahun Oezil sebelumnya kalau dia tidak akan dimasukkan ke dalam skuad mereka untuk paruh pertama musim ini. Padahal Sogut berbicara dengan pihak Arsenal beberapa hari sebelum jendela transfer dan memberi tahu mereka tentang perasaan Oezil, keinginannya untuk bertahan, dan betapa dia mencintai Arsenal. "Mereka tidak pernah memberitahuku bahwa dia tidak akan ada dalam daftar. Itu kejutan bagi kami semua dan sesuatu yang jelas membuatnya terpukul," ungkap Sogut.
Mantan gelandang Real Madrid tersebut sudah tidak bermain sejak 7 Maret lalu. Padahal, pemain asal Jerman itu pernah memberikan 19 assist dan menciptakan 28 peluang dalam 35 pertandingan Liga Primer Inggris selama musim 2015/16. Ia juga mencetak sembilan, delapan, dua, dan dua gol lagi setiap musim selama bersama klub asal London tersebut.
Musim lalu, ia menciptakan 2,36 peluang setiap 90 menit saat berada di lapangan. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan pemain seperti Nicolas Pepe (1,79) yang menjadi andalan Arteta saat ini.