REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple dilaporkan berencana untuk meningkatkan jumlah produksi iPhone sekitar 30 persen menjadi 96 juta unit pada paruh pertama 2021. Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari Reuters, Rabu, Apple telah meminta pemasok untuk memproduksi sekitar 95 hingga 96 juta iPhone.
Target itu akan mencakup iPhone 12 terbaru serta model yang lebih lama iPhone 11 dan SE, namun bisa saja terganggu karena kekurangan komponen utama. Laporan tentang raksasa teknologi yang berbasis di California, Amerika Serikat itu muncul saat para analis memperdebatkan kemungkinan peningkatan dari peluncuran handset 5G-nya.
Apple pada Oktober mencatat penurunan paling tajam dalam penjualan handset setidaknya dalam tiga tahun. Apple memperkirakan pertumbuhan pendapatan iPhone akan berada dalam satu digit pada kuartal saat ini, kuartal pertama dari tahun fiskal 2021.
Apple juga dilaporkan berencana untuk memproduksi hingga 230 juta iPhone secara total tahun depan, naik 20 persen dari 2019, meskipun target tersebut akan ditinjau dan direvisi secara berkala sebagai tanggapan atas permintaan konsumen. Saham Apple melonjak dalam dua tahun terakhir karena berhasil mendiversifikasi aliran pendapatannya ke aksesori, layanan dan perangkat keras yang lebih luas, langkah mengurangi ketergantungannya pada iPhone.
Meski begitu, ponsel Apple, yang telah mendukung kesuksesan perusahaan sejak diluncurkan oleh mendiang CEO Steve Jobs pada 2007, menghasilkan lebih dari 40 persen pendapatan. Apple saat ini dikabarkan sedang mengerjakan Apple TV terbaru dan mempersiapkan jadwal produksi 2021 yang agresif untuk MacBook Pro dan iMac Pro.