REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) melaporkan 1.078 kasus baru Covid-19 pada Selasa (15/12) tengah malam. Itu merupakan angka tertinggi yang pernah dilaporkan sejak wabah virus corona muncul di negara tersebut.
Selain itu, Korsel pun mencatatkan 12 kematian baru. Ini kedua kalinya Negeri Ginseng melaporkan dua digit angka kematian dalam dua pekan. Jumlah kasus dan kematian di sana memang relatif rendah. Hal itu karena Korsel melakukan pelacakan dan pengujian yang agresif.
Menurut laporan, saat ini terdapat 226 kasus kritis di Korsel. Di ibu kota Seoul, hanya ada tiga tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan kondisi kritis. Padahal kota tersebut memiliki 26 juta penduduk.
"Prioritas utama adalah mengamankan lebih banyak tempat tidur rumah sakit," kata Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun dalam pertemuan pemerintah.
Menurut dia, saat ini pemerintah berusaha keras untuk menerapkan aturan jarak sosial. Tujuannya agar pembatasan yang lebih ketat dan tegas tidak perlu diberlakukan. Sebab jika langkah demikian diambil, itu akan menjadi penguncian pertama Korsel.
Menurut data John Hopkins University, sejauh ini Korsel telah melaporkan 44.364 kasus Covid-19. Jumlah korban meninggal akibat virus corona di negara tersebut mencapai 600 jiwa.