Rabu 16 Dec 2020 11:45 WIB

Kata Pahlawan Muslim Mali Soal Kebebasan Berekspresi

Pahlawan Muslim Mali bicara soal kebebasan berekspresi di Prancis.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Kata Pahlawan Muslim Mali Soal Kebebasan Berekspresi. Foto ilustrasi: Bendera Prancis.
Foto: Anadolu Agency
Kata Pahlawan Muslim Mali Soal Kebebasan Berekspresi. Foto ilustrasi: Bendera Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS --  Pahlawan Muslim Mali Prancis, Lassana Bathily yang menyelamatkan nyawa dalam serangan toko halal pada 2015 lalu, angkat bicara perihal kebebasan berekspresi di Prancis. Hal tersebut dia ungkapkan melalui wawancara khusus dengan Aljazirah.

"Kita harus mempertahankan kebebasan berekspresi. Apakah Anda mendukung atau menentang kebebasan berekspresi, Anda harus menghormatinya. Ini adalah bagian fundamental dari (sekularisme) dan nilai-nilai Republik Prancis. Pada saat yang sama, saya percaya kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan rasa hormat. Agama itu sakral," kata dia, dilansir dari laman Aljazirah pada Rabu (16/12).

Baca Juga

Pada 1 September, majalah Prancis Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun-kartun hujatan yang menghina Nabi Muhammad, menjelang persidangan serangan 2015 di kantor mereka. Selanjutnya guru bahasa Prancis Samuel Paty menunjukkan kartun tersebut di dalam kelas sebagai bagian dari pelajaran kebebasan berekspresi.

Kemudian terjadi pembunuhan pada 16 Oktober terhadap Paty. Seorang pemuda berusia 18 tahun dari Chechnya, memenggal kepala Paty. Hal ini dia lakukan karena Paty memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad dalam pelajaran tentang kebebasan berekspresi. Presiden Prancis, Emmanuel Macron turut melakukan pembelaan atas kebebasan berekspresi, termasuk hak kartunis untuk mencerca tokoh agama.