REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah kelompok yang terdiri dari 30 anggota parlemen mendesak Facebook menghapus konten anti-Muslim, Selasa (15/12). Dia mengatakan konten itu berbahaya dan mematikan.
Anggota parlemen yang dipimpin anggota kongres dari Partai Demokrat, Debbie Dingell mengatakan Facebook gagal mengambil tindakan sebagai tanggapan atas penyalahgunaan platform untuk merendahkan umat Islam dan memicu kekerasan serta genosida terhadap Muslim di seluruh dunia.
"Sejauh ini, Facebook tampaknya kurang memiliki keinginan yang diperlukan untuk secara efektif mengatasi kebencian dan kekerasan yang menargetkan Muslim," tulis mereka dalam sebuah surat kepada pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Anggota parlemen mencari enam langkah yang mencakup berbagai tindakan, termasuk pembentukan kelompok kerja pada fanatisme anti-Muslim, tindakan penegakan hukum yang lebih besar yang menargetkan milisi dan supremasi kulit putih, dan tinjauan independen terhadap Facebook yang memungkinkan kekerasan anti-Muslim, genosida, dan pengasingan.
Dilansir di Anadolu Agency, Rabu (16/12), Direktur Kelompok Advokasi Muslim Advocates Scott Simpson berterima kasih kepada anggota parlemen atas surat tersebut. Hal ini guna meminta pertanggungjawaban Facebook atas kerugian yang ditimbulkannya pada Muslim Amerika dan Muslim di luar negeri.
"Baru pekan lalu, kami mengetahui penembak Christchurch tidak hanya menggunakan Facebook untuk menyiarkan langsung pembantaiannya. Dia adalah anggota dari berbagai kelompok pembenci anti-Muslim di platform Facebook. Kebencian anti-Muslim memiliki konsekuensi dan Mark Zuckerberg dan Sheryl Sandberg akhirnya harus mengambil tindakan menghentikannya berkembang di platform mereka,” kata Scott dalam sebuah pernyataan. n Meiliza Laveda
https://www.aa.com.tr/en/americas/us-lawmakers-urge-facebook-to-remove-anti-islam-content/2078172