Rabu 16 Dec 2020 16:02 WIB

Masuk Bali Makin Ketat, Sudah Ada Laporan Pembatalan Hotel

Tes swab penting dilakukan untuk menimbulkan rasa aman.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Masuk Bali Makin Ketat, Sudah Ada Laporan Pembatalan Hotel. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Masuk Bali Makin Ketat, Sudah Ada Laporan Pembatalan Hotel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menilai kebijakan wajib tes swab bagi wisatawan jalur udara dan tes rapid antigen bagi wisatawan jalur darat adalah upaya untuk membangun Bali yang sehat. Ia mengatakan, kepercayaan dunia kepada Bali bisa tumbuh melalui kebijakan ini.

"Kita lagi membangun kepercayaan dunia nanti dalam tahapan pembukaan turis internasional, karena ini yang harus diperhatikan," kata Rai, dihubungi Republika.co.id, Rabu (16/12).

Baca Juga

Ia menjelaskan, saat ini sudah terlihat respons dari calon wisatawan yang akan menghabiskan liburan Natal dan tahun baru di Bali terkait kebijakan ini. Ia menerima laporan dari anggota PHRI Bali lainnya bahwa sudah ada wisatawan yang akan membatalkan pemesanan hotel.

Walaupun demikian, Rai tidak mempunyai rincian data berapa banyak calon wisatawan yang membatalkan pemesanan hotel. "Memang satu dua anggota saya sempat nelpon saya. Saya jelaskan, karena ada yang akan membatalkan. Tapi saya belum tahu datanya. Belum dikasih datanya darimana dan hotel apa, berapa orang, itu belum," kata dia.

Rai tidak memungkiri kebijakan ini akan menambah beban calon wisatawan dan mungkin berujung membatalkan kunjungan. Namun, menurut dia tes ini tetap penting dilakukan untuk menimbulkan rasa aman kepada seluruh masyarakat dan wisatawan.

"Ya demi kesehatan diri kita sendiri dan orang lain, why not? Keluarkanlah tambahan itu kalau masih cinta Bali, ingin berlibur ke Bali pada saat Natal dan tahun baru, ya rogoh kocek untuk membuktikan diri kita sehat," kata Rai.

Menurutnya di tengah pandemi ini ekonomi dan kesehatan harus menjadi dua hal yang berjalan berdampingan. Ia mengibaratkan ekonomi dan kesehatan adalah sayap yang membawa pariwisata di Bali kembali meningkat.

Kebijakan yang tercantum dalam SE Gubernur Bali Nomor 2021/2020 ini, menurut Rai akan melindungi wisatawan itu sendiri ketika berlibur di Bali. Peraturan yang mendukung pola hidup sehat, lanjut dia, ke depannya juga akan terus menjadi hal yang esensial sebagai bagian dari kenormalan baru.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement