Rabu 16 Dec 2020 18:51 WIB

Partai Komunis Susupi Perusahaan Dunia, Ini Kata Media China

Laporan media Australia mengabaikan fakta dan melakukan pelanggaran privasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Komite Sentral yang bertugas menunjuk anggota Politbiro Partai Komunis Cina.
Foto: AP/Greg Baker
Komite Sentral yang bertugas menunjuk anggota Politbiro Partai Komunis Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media yang dikelola pemerintah China, Global Times membantah tuduhan media Australia tentang hampir dua juta anggota Partai Komunis China (CPC) sengaja menyusup ke organisasi-organisasi besar di dunia. Termasuk, tudingan menyusup ke perusahaan-perusahaan multinasional.

"Mengabaikan fakta hal itu merupakan pelanggaran privasi besar-besaran, media Barat menggembar-gemborkan daftar itu sebagai bukti aktivitas intelijen yang disponsori CPC, walaupun gagal membuktikan 1,95 juta orang itu terkoneksi dengan urusan intelijen," tulis Global Times dalam laporan mereka, Selasa (15/12) lalu.

Baca Juga

Pada Rabu (16/12), Business Insider melaporkan surat kabar The Australian memiliki data bocor yang memuat nama dua juta anggota CPC, posisi mereka di partai tersebut, tanggal lahir, nomor identitas dan etnisitas. Perusahaan raksasa seperti Boeing dan Volkswagen termasuk organisasi yang disusupi.

Begitu pula dengan perusahaan farmasi seperti Pfizer dan AstraZeneca dan bank seperti ANZ dan HSBC. Dokumen tersebut menyebutkan 600 orang yang bekerja di HSBC dan Standard Chartered adalah anggota CPC.

"Laporan itu menggambarkan informasi pribadi anggota CPC sebagai aksi berani untuk mengungkapkan 'penyusupan' tanpa menyinggung sifatnya yang ilegal dan merugikan anggota partai yang hanya rakyat biasa," kata Global Times.

Media milik Pemerintah China itu juga mengutip seorang profesor dari East China Normal University, Chen Hong. Nama Chen masuk dalam daftar yang dimiliki the Australian.

Chen mengatakan tidak pernah menjadi anggota CPC tapi anggota partai lain di sistem politik Cina. "Saya curiga data itu sepenuhnya salah," kata Chen seperti dikutip Global Times.

Global Times juga mengutip Volkswagen China yang mengatakan keterlibatan dalam partai politik sepenuhnya keputusan karyawan yang tidak diintervensi perusahaan. Dalam laporan Global Times, Volkswagen mengatakan mereka menghormati setiap afiliasi politik di seluruh dunia dan bisnis mereka tidak terdampak pada hal itu.

"Kami tidak mengetahui, atau tertarik, pada afiliasi politik pegawai kami, kami menghormati perbedaan pandangan masing-masing dan berusaha menjadi tempat yang inklusif bagi semua," kata IKEA salah satu perusahaan yang disebut disusupi anggota CPC.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement