REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) akan memiliki logo yang merepresentasikan lima sila Pancasila dan lima rukun Islam sebagai wajah baru setelah merger tiga bank syariah milik bank Himbara.
“BSI senantiasa menjunjung tinggi Pancasila dan rukun Islam” kata Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Rabu (16/12).
Dia menjelaskan BSI akan berlandaskan prinsip kesetaraan, kepedulian, kejujuran dan inovasi dengan mendorong semangat persatuan dalam khazanah, membawa faedah dan bersatu menjadi berkah.
Menurut dia, dalam jangka panjang BSI akan menjadi jangkar dalam ekosistem industri halal dan mendukung Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi syariah di dunia dan pemain besar industri halal global.
Sementara itu, segmentasi ritel dari tiga bank syariah hasil merger akan memberikan ragam solusi keuangan dalam ekosistem Islami di antaranya untuk keperluan ibadah haji dan umroh, zakat, infak, sedekah dan wakaf.
Tak hanya itu, lanjut dia, layanan berbasis emas, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional dan layanan keuangan berlandaskan prinsip syariah lain juga akan dilakukan dengan didukung digitalisasi.
Pada segmen korporasi dan wholesale, BSI akan masuk ke dalam industri yang selama ini belum mendapatkan penetrasi maksimal dari bank syariah di antaranya proyek infrastruktur berskala besar yang sejalan dengan rencana pemerintah.
Bank syariah ini juga akan mendorong segmentasi UMKM melalui kredit usaha rakyat (KUR) baik secara langsung maupun sinergi dengan Bank Himbara.
Sementara itu, akta penggabungan tiga bank syariah milik Himbara juga resmi ditandatangani pada Rabu (16/12).
PT Bank BRI Syariah (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) yang merger menjadi BSI ini secara efektif bergabung 1 Februari 2021.