REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City gagal meraup poin penuh saat menerima lawatan West Bromwich Albion (WBA) pada pekan ke-13 Liga Primer Inggris, Rabu (16/12) dini hari WIB. Menghadapi peringkat ke-18 klasemen sementara itu, the Citizens hanya bisa meraih satu poin usai memetik hasil imbang, 1-1.
Di laga yang digelar di Stadion Etihad tersebut, City unggul pada menit ke-30 via gol dari Ilkay Gundogan. Namun, keunggulan itu tidak bisa dipertahankan runner-up Liga Primer Inggris musim lalu tersebut. Gawang City kebobolan pada menit ke-43 lewat gol bunuh diri Ruben Dias. Upaya The Citizens untuk kembali mencatatkan keunggulan terus menemui kegagalan.
Bahkan, pada sepanjang babak kedua, City melepaskan 20 tembakan dengan lima tembakan tepat mengarah ke gawang. Namun, soliditas dan kedisplinan tim besutan Slaven Bilic itu membuat the Citizens gagal mencetak gol tambahan. City harus puas dengan skor imbang, 1-1.
Itu menjadi hasil imbang kelima yang dipetik the Citizens dari 12 laga yang telah dilakoni di Liga Primer Inggris musim ini. Jumlah hasil imbang City pada Liga Primer Inggris musim ini bahkan sudah melampaui torehan hasil imbang the Citizens pada tiga musim sebelumnya.
Pada musim ini, City kerap kehilangan poin saat menghadapi tim yang tidak diunggulkan meraih kemenangan. Selain West Bromwich Albion, City juga sempat ditahan imbang West Ham United dan Leeds United.
Kondisi ini mulai membuat pelatih City, Pep Guardiola, khawatir terkait peluang timnya bersaing dalam perburuan gelar juara Liga Primer Inggris musim ini.
''Jika Anda ingin berada dalam persaingan gelar juara, maka Anda harus bisa meraih kemenangan di laga-laga seperti ini, apalagi saat saat tampil di laga kandang. Musim ini akan menjadi musim yang sangat panjang, tapi jika kami ingin tetap berada di papan atas, kami harus bisa meraih kemenangan di laga-laga seperti ini dan saat ini kami belum bisa melakukannya,'' ujar Guardiola seperti dilansir BBC, Rabu (16/12).
Pelatih asal Spanyol itu pun menegaskan, terlepas dari keberhasilan anak-anak asuhnya menciptakan peluang dan menguasai laga, hal yang terpenting adalah torehan gol dan meraih kemenangan. Akhirnya, hal yang paling penting adalah raihan tiga angka di laga-laga seperti ini. Guardiola pun tidak mau mencari alasan berupa strategi bertahan yang diadopsi tim-tim non-unggulan saat menghadapi tim-tim besar.
Menurut Guardiola, kondisi itu seharusnya menjadi tantangan yang harus dijawab tim-tim besar, termasuk City, saat menghadapi lawan yang relatif tidak diunggulkan. ''Kami harus menerima pendekatan permainan mereka dan mencari solusi serta memperbesar peluang mencetak gol. Sayangnya, kami belum bisa mendapatkan kemenangan tersebut. Hal itu memang tidak mudah, apalagi menghadapi 10 pemain bertahan di dalam kotak penalti,'' kata eks pelatih Bayern Muenchen tersebut.